Saudi Belum Keluarkan Visa Furoda, Muslim Malaysia Diminta Waspada Penipuan

Visa furoda biasanya dikeluarkan pada saat terakhir berdasarkan slot yang tersedia.

Malaysian Digest
Calon jamaah haji Malaysia. Saudi Belum Keluarkan Visa Furoda, Muslim Malaysia Diminta Waspada Penipuan
Rep: mgrol135 Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Paket yang menawarkan ziarah haji menggunakan visa furoda tidak murah, karena beberapa biayanya lebih dari RM 50 ribu (Rp 168 juta) dan seseorang harus menyetor setidaknya RM 15 ribu (Rp 50 juta), meskipun tidak ada jaminan visa haji disetujui dan dikeluarkan.

Baca Juga

Paket-paket haji dengan visa furoda ini seringkali menjebak umat Islam yang memiliki harapan besar untuk menunaikan rukun Islam yang kelima dan setiap tahun ada yang harus menanggung kerugian bahkan berakhir terdampar seharian di terminal bandara.

Kepala Delegasi Haji Malaysia Datuk Seri Syed Saleh Syed Abdul Rahman mengatakan hingga saat ini, pemerintah Arab Saudi belum mengumumkan penerbitan visa furoda untuk musim haji 2022. Mereka yang sudah melakukan pembayaran perlu berhati-hati.

Ia mengatakan, Lembaga Tabung Haji (TH) sering mengingatkan masyarakat tentang risiko menunaikan haji dengan visa furoda, terlebih lagi dengan skenario musim haji tahun ini yang melihat berbagai kondisi yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi. Dilansir Bernama, Kamis (23/6/2022), Pemerintah Arab Saudi dan juga membatasi hanya satu juta Muslim untuk melakukan haji yang 85 persen melibatkan jamaah di luar Arab Saudi.

Sebanyak 15 persen lainnya khusus untuk mereka yang tinggal di negara itu, tetapi perlu mendapatkan izin dan berlangganan paket yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. “Arab Saudi menawarkan dua paket kepada penduduk setempat untuk melakukan haji, dengan kisaran harga RM 11 ribu (Rp 37 juta) hingga RM 14 ribu (Rp 47 juta).

"Oleh karena itu, saya berharap masyarakat memahami situasi ini, dan juga pemerintah Arab Saudi telah menyatakan kita harus berhati-hati karena pihak-pihak tertentu menawarkan paket haji palsu. Ini terjadi di tingkat internasional dan di Malaysia, kami juga menemukan ada agen, tidak berlisensi dan diakui oleh TH, yang menawarkan paket yang disebut visa furada. Saya berharap umat Islam di Malaysia tidak tertipu oleh iklan-iklan ini,” ujarnya.

Hal itu disampaikannya kepada wartawan di gedung Abraj Al Janadriyah yang menjadi markas TH dan jamaah haji Malaysia. Visa furoda adalah visa haji yang diperoleh dengan berhubungan langsung dengan Kedutaan Besar Arab Saudi dan tidak melibatkan kuota haji yang dialokasikan untuk TH. Biasanya dikeluarkan pada saat terakhir berdasarkan slot yang tersedia.

Untuk mengekang kegiatan penipuan, Syed Saleh juga mengingatkan individu atau perusahaan untuk tidak terus menawarkan paket seperti itu karena melanggar Undang-Undang TH, untuk mengiklankan atau melakukan haji tanpa izin dari TH.

Umat Islam harus ekstra hati-hati, karena mereka mungkin akan telantar. Mereka akan mengalami masalah ketika mereka telah melakukan pembayaran untuk paket dan akhirnya tidak dapat pergi karena visanya palsu atau tidak dikenal.

“Kami juga mengetahui banyak yang tertipu dengan skema dan iklan seperti itu, jadi harap berhati-hati,” kata Syed Saleh yang menyarankan warga Malaysia untuk memilih 20 agen perjalanan yang telah ditunjuk oleh TH sebagai Penyelenggara Haji (PJH).

Perusahaan PJH menyediakan berbagai paket RM 35 ribu ke atas dan itu adalah kuota yang didapat untuk TH dan Malaysia. Sementara itu, berdasarkan cek yang dilakukan Bernama di media sosial, ditemukan promosi terkait visa furada sedang berjalan lancar dan pihak yang dihubungi berjanji para peziarah akan berangkat pada 5 Juli.

Jawaban mereka terkesan meragukan karena Arab Saudi telah menetapkan penerbangan terkait haji terakhir pada 4 Juli, belum lagi semakin dekat dengan Hari Wukuf. Perusahaan yang dihubungi melalui aplikasi Whatsapp juga mengatakan menargetkan 80 orang dengan paket RM 38 ribu (Rp 127 juta) hingga RM 56 ribu (Rp 188 juta) dan meminta pembayaran di muka RM 15 ribu (Rp 50 juta) secara langsung, dikabarkan untuk urusan visa di Kedutaan Besar Arab Saudi.

Meski meminta uang jaminan, perwakilan perusahaan bersikeras kesempatan untuk pergi ke Tanah Suci hanya 50-50. Jika gagal, uang akan dikembalikan tanpa batas waktu atau pemohon dapat mengajukan keluhan kepada pihak berwenang berdasarkan tanda terima.

Bagi yang sudah melakukan pembayaran visa furoda disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut dan seperti yang dikatakan Syed Saleh, ada kemungkinan pembayaran yang dilakukan akan hilang begitu saja.

https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=2093737

 
Berita Terpopuler