Batu Nisan Internet Explorer Viral di Korea Selatan

Microsoft mengumumkan telah menghentikan browser web Internet Explorer.

Flickr
Internet Explorer (ilustrasi). Microsoft mengumumkan telah menghentikan browser web Internet Explorer.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, GYEONGJU -- Sebuah batu nisan palsu sengaja dibuat di Korea Selatan menyusul berita "kematian" Internet Explorer . Batu nisan itu dirancang dan dipesan oleh insinyur perangkat lunak Korea Selatan Jung Ki-young.

Baca Juga

Untuk membuat batu nisan tu, Ki-young yang menghabiskan 330 dolar AS. Tertulis "Internet Explorer (17 Agustus 1995-15 Juni 2022) dan Dia adalah alat yang bagus untuk mengunduh peramban lain."

Batu nisan terletak di sebuah kafe yang dikelola oleh saudara laki-laki Jung di Gyeongju. Dalam waktu singkat, batu itu telah viral. Jung mengaku memiliki hubungan cinta-benci karena Explorer pernah mendominasi sebuah era.

"IE itu nyebelin, tapi ini hubungan cinta-benci karena Explorer pada masanya pernah mendominasi dan saya harus berterima kasih untuk itu. Kini saya bisa membuat lelucon kelas dunia. Saya menyesal dia sudah tiada, tapi tidak akan merindukannya. Waktunya pensiun, itu kematian yang baik," kata Jung, dikutip Reuters, Ahad (19/6/2022).

Jung menyebut ketika browser lain mendominasi pasar global, pelanggannya terus memintanya untuk memastikan bahwa situs web dan aplikasi yang dia buat untuk mereka terlihat bagus di Internet Explorer. Sebuah laporan belum lama ini mengklaim hingga 47 persen PC perusahaan yang menjalankan Windows 10 dapat terpengaruh oleh penghentian Internet Explorer.

Beberapa hari lalu, Microsoft mengumumkan telah menghentikan browser web Internet Explorer. Browser tidak akan menerima pembaruan keamanan atau dukungan pada versi Windows.

Secara perlahan, Microsoft akan mengalihkan semua pengguna IE ke Edge selama beberapa bulan ke depan. Setelah masa transisi selesai, IE akan dinonaktifkan selamanya.

 
Berita Terpopuler