Mengerikan, Israel Berniat Bangun Taman Nasional dengan Merampas Tanah Palestina

Pembangunan taman nasional akan menyita seribu kilometer tanah Palestina.

Alaa Badarneh/EPA
Pemandangan permukiman Israel Elon Moreh (belakang) dilihat dari Azmout, sebuah desa di Palestina dekat Tepi Barat. Aktivitas pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat melonjak pada tahun 2019. Ilustrasi. Mengerikan, Israel Berniat Bangun Taman Nasional dengan Merampas Tanah Palestina
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Israel mengumumkan proposal untuk pembangunan taman nasional terbesar di Tepi Barat. Menurut seorang ahli Palestina, inilah sebabnya Israel terus melakukan penyitaan tanah Palestina dalam beberapa tahun.

Baca Juga

Taman itu rencananya akan dibangun membentang antara timur Yerusalem dan Laut Mati. Pembangunan taman itu secara efektif menyita satu juta dunam (1.000 kilometer persegi) tanah Palestina yang saat ini diklasifikasikan sebagai Area C, yang berada di bawah kendali langsung militer Israel.

Menurut pers Israel, rencana ambisius itu akan mencakup, antara lain jaringan restoran keliling, pendirian kompleks hotel di Laut Mati Utara, pusat informasi dan reservasi bersama, dan banyak lagi. “Ini adalah area strategis untuk proyek permukiman Israel. Itu berarti memperluas permukiman Israel sampai ke perbatasan Yordania, (dan) memotong tanah Palestina,” kata seorang ahli Palestina terkemuka di permukiman dan peneliti peta Israel, Khalil Tafakji, dilansir dari Al Araby, Jumat (17/6/2022).

Laporan Israel menunjukkan, proyek yang direncanakan juga bertujuan menetap di daerah E-1 untuk menembus kesenjangan antara Samaria dan Yudea, istilah Israel untuk Utara dan Selatan Tepi Barat. Blok E-1 di timur Yerusalem adalah area seluas 12 kilometer persegi, rumah bagi puluhan komunitas Badui Palestina. Israel telah menetapkan wilayah tersebut untuk rencana pemukiman sejak 2009.

"Ini berarti memotong kesinambungan demografis Palestina di Tepi Barat menjadi dua. itu juga berarti pemindahan ribuan orang Badui dari tanah mereka. Meski masih berupa rencana pemukim, namun sebenarnya sangat potensial untuk dilakukan oleh pemerintah (Israel)," kata Tafakji.

"Tidak aneh melihat rencana itu diresmikan karena rencana yang dibuat oleh pemukim telah diresmikan di masa lalu," tambahnya. 

Area itu sudah dilihat sebagai ruang perluasan permukiman oleh rencana negara bagian 2020-2050. Rencana induk Israel 2020-2050 diluncurkan pada 2019 dengan tujuan yang dinyatakan untuk menciptakan ekonomi yang kompetitif dan berkembang, serta mencari kemajuan di bidang perubahan iklim, seperti yang diumumkan oleh pemerintah Israel.

Namun, pengamat Palestina meyakini rencana tersebut mencakup penjajahan lebih lanjut atas tanah Palestina dengan kedok lingkungan dan pembangunan. Hal ini disampaikan oleh Jamal Jumaa, koordinator kampanye Stop The Wall kepada The New Arab.

Jumaa mengatakan rencana 2020-2050 termasuk area yang ditunjuk untuk taman nasional dalam proposal pemukim, yang seluruhnya berada di tanah Palestina. Rencananya termasuk membangun bandara, daerah pemukiman dan kota-kota Israel yang benar-benar baru.

"Jika rencana cagar alam yang dilaporkan diadopsi, itu berarti tanah itu resmi disita. Setelah selesai, penggunaan lahan dapat dengan mudah berubah di masa depan, dari taman alam menjadi apa pun yang dibacakan dalam master plan," tambahnya. 

Rencana yang diusulkan mencakup tanah milik kota-kota Palestina seperti Abu Dis, Sawahrah Sharqiyah, dan Aizariyah. “Perluasan pemukiman Israel sudah memblokir Aizariyah seperti borgol," kata Wali Kota Aizariyah, Khalil Abu Rish yang terletak tepat di luar Yerusalem di sebelah timur, menghadap ke Lembah Yordan.

“Tanah Aizariyah mencakup 12 ribu dunam, di mana hanya 500 yang tersisa untuk perluasan kota. Sisanya telah disita untuk kepentingan permukiman Israel. Kota ini penuh sesak hari ini,” jelasnya. 

Dia mengatakan proyek permukiman yang ia hadapi saat ini antara lain memblokir pintu keluar timur kami menuju Lembah Yordan dan membuat kami menjadi jalan alternatif ke utara. Ini menunjukkan rencana dibuat untuk membangun lebih banyak unit permukiman di tanah kami.

Rencana itu tiba hanya beberapa hari setelah anggota parlemen sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengusulkan RUU untuk mendeklarasikan kedaulatan Israel atas Tepi Barat. Sebelumnya pada Juni, media Israel melaporkan para pemimpin pemukim merencanakan 10 pos pemukim baru di Tepi Barat, menjelang kunjungan presiden AS Joe Biden ke Israel. Kunjungan itu, yang dipratinjau untuk Juni, ditunda untuk Juli.

 

https://english.alaraby.co.uk/news/israeli-settlers-plan-largest-national-park-west-bank

 
Berita Terpopuler