Masyarakat Diminta Mampu Nilai Risiko Ketika akan Melepas Masker

Masyarakat diminta tetap memakai masker saat berada di dalam ruangan.

EPA-EFE/Bagus Indahono
Warga berkumpul di Taman Kota Tua di Jakarta, 1 Juni 2022. Di tengah pelonggaran aturan memakai masker, masyarakat diminta mampu menilai risikonya di setiap situasi.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan Covid-19 masih ada. Ia pun mengharapkan masyarakat mampu menilai risiko mengenai pelaksanaan protokol kesehatan di tengah pelonggaran kebijakan penggunaan masker.

"Masyarakat diharapkan mulai mampu untuk menilai risiko yang dihadapinya, ketika berada dalam ruang, tentunya lebih bijak kalau menggunakan masker," ujar Reisa dalam bincang-bincang bertema "Perkembangan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia" yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Reisa mengatakan, melaksanakan protokol kesehatan tidak hanya dapat mencegah penyebaran Covid-19, tetapi juga penyebaran penyakit menular lainnya. Masih banyak penyakit yang menular lainnya yang bisa terbantu untuk ditekan jumlah penularannya dengan memakai masker atau melaksanakan protokol kesehatan yang baik.

Baca Juga

Selain protokol kesehatan, Reisa mengatakan vaksinasi juga merupakan kunci untuk mencegah penyebaran Covid-19. Ia meminta masyarakat yang belum vaksinasi atau belum melengkapi vaksinasinya untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 hingga tiga dosis.

"Meskipun ada varian baru, sebenarnya kita sudah belajar kunci pencegahannya, yakni dengan protokol kesehatan dan vaksinasi. Itu harus dilaksanakan karena apapun variannya pencegahannya tetap sama," katanya.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak memilih jenis vaksin tertentu. Sebab, semua merek vaksin memberikan perlindungan terhadap SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

"Masyarakat jangan lupa, kita masih di tengah pandemi, meski ada pelonggaran jangan lengah, sebaiknya antisipasi dengan protokol kesehatan dan vaksinasi," tuturnya.

Dalam kesempatan sama, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap subvarian omicron BA.4 dan BA.5. Sebab, situasi saat ini masih dalam masa pandemi.

"Walaupun subvarian itu tingkat keparahannya lebih rendah, gejalanya ringan atau mungkin tidak ada gejala, namun kita sikapi sebagai bagian kita tetap waspada karena kita masih masa pandemi," ujar Syahril.

Syahril mengingatkan, virus penyebab Covid-19 dapat terus bermutasi. Itu sebabnya disiplin protokol kesehatan serta melengkapi vaksinasi di masyarakat perlu terus dilakukan.

"Virus ini bermutasi terus mulai dari varian alpha, delta sampai ke omicron. Mutasi ini merupakan alami dari suatu makhluk hidup, maka itu kita tingkatkan imunitas kita, kemudian meningkatkan protokol kesehatan," tuturnya.

 
Berita Terpopuler