Bersalaman Sudah Aman, Cuci Tangan dan Pakai Masker di Ruang Tertutup Masih Penting

Kasus Covid-19 sudah terkendali, masyarakat kini sudah bisa bersalaman.

ANTARA/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri) seusai menyampaikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang merupakan kunjungan pertamanya setelah Anthony dilantik menjadi PM Australia pada 23 Mei 2022. Karena Covid-19 sudah terkendali, berjabat tangan kini tidak lagi dilarang.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah membatasi interaksi masyarakat karena ada aturan menjaga jarak fisik, salah satunya dengan tidak bersalaman. Setelah kasus Covid-19 di Tanah Air terkendali, Kementerian Kesehatan mengatakan, masyarakat sudah bisa kembali berjabat tangan.

"Kalau dulu berjabat tangan dilarang dan lebih baik (bersalaman) dari jarak jauh, sekarang bisa dilakukan karena Covid-19 terkendali. Tetapi ingat cuci tangan dan menggunakan penyanitasi tangan setelah melakukan aktivitas," kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga

Di tengah membaiknya kondisi, menurut Siti, masyarakat tak perlu lagi menghindari jabat tangan. Namun, cuci tangan tetap perlu dilakukan karena masih ada isu penyakit hepatitis akut misterius di berbagai negara.

Siti menjelaskan, kemungkinan penularan hepatitis akut yaitu melalui makanan dan tangan yang tak bersih. Oleh karena itu,protokol kesehatan mencuci tangan masih perlu dilakukan.

Nadia mengingatkan masih ada penyakit lain yang ditularkan melalui jalur fekal-oral. Ini merupakan jalur penularan penyakit yang membuat kuman dalam partikel tinja penderita masuk ke mulut orang lain.

"Tidak cuci tangan kemudian berjabat tangan bisa membuat kita berisiko," tutur Nadia.

 

Selain menjaga kebersihan tangan, Nadia menyerukan agar masyarakat tetap memakai masker. Meski kasusnya sedikit dan ringan, tetapi Covid-19 masih ada. 

Selain itu, masker juga bukan hanya dapat mencegah penyebaran Covid-19. Masyarakat juga bisa terhindar dari menularkan atau tertular batuk dan pilek dengan memakai masker.

"Artinya kalau misalnya sebelah kita bersin, batuk, pilek, perlindungan jauh lebih kurang kalau tak pakai masker," ujar Nadia.

Lebih lanjut, Nadia mengungkap, pemerintah belum mencabut protokol kesehatan menghindari kerumunan. Meski kapasitas tempat publik sudah 100 persen dan risiko penularan Covid-19 rendah, ia mengingatkan masyarakat supaya tetap waspada.

"Kalau di ruang terbuka atau di ruang yang punya ventilasi baik, kita bisa melepas masker dalam kondisi tertentu, tetapi kalau beraktivitas di transportasi publik, kami masih imbau untuk menggunakan masker," katanya.

 
Berita Terpopuler