Separuh dari Total Kasus Cacar Monyet di Inggris Ditemukan pada Homoseksual

WHO catat terdapat lebih dari 1.000 kasus cacar monyet di dunia.

AP/Denis Balibouse/Reuters Pool
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bereaksi selama pembukaan Akademi Organisasi Kesehatan Dunia di Lyon, Prancis tengah, Senin, 27 September 2021.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) pada 7 Juni mencatat 18 kasus cacar monyet di Inggris dan satu kasus di Skotlandia, sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 321. Menurut data yang dirilis oleh UKHSA, lebih dari setengah kasus yang tercatat di Inggris ditemukan pada pria yang diidentifikasi sebagai homoseksual atau biseksual.  

Baca Juga

Dari 190 kasus yang tercatat pada 6-31 Mei, sebanyak 111 kasus adalah laki-laki yang diidentifikasi sebagai homoseksual atau biseksual. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, ada risiko “nyata” bahwa cacar monyet menjadi berkembang di negara-negara non-endemik. Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus, mengatakan, saat ini WHO menerima laporan lebih dari 1.000 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dari 29 negara non endemik. 

Tedros menambahkan, penularan kasus cacar monyet awalnya dilaporkan antara pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria atau homoseksual. Namun kini, beberapa negara melaporkan penularan cacar monyet di komunitas dan beberapa kasus dialami oleh wanita.

“Kasus yang telah dilaporkan, tidak hanya terjadi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria.  Beberapa negara sekarang mulai melaporkan kasus penularan komunitas, termasuk beberapa kasus pada wanita,” kata Tedros, dilansir Anadolu Agency, Jumat (10/6/2022).

Tedros mengatakan, penyebaran penyakit ke beberapa negara non-endemik menunjukkan bahwa, ada penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu. Tedros mengatakan, sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan dalam wabah tersebut. Dia menambahkan, WHO tidak merekomendasikan vaksinasi massal terhadap cacar monyet. 

"Risiko cacar monyet yang berkembang di negara-negara non-endemik adalah nyata,” ujar Tedros.

Tedros mengatakan, virus cacar telah beredar di Afrika selama beberapa dekade. Tahun ini Afrika mencatat dengan lebih dari 1.400 kasus yang dicurigai dan 66 kematian terkait cacar monyet.

“Ini adalah cerminan yang disayangkan bahwa, komunitas internasional baru sekarang memperhatikan cacar monyet karena telah muncul di negara-negara berpenghasilan tinggi,” ujar Tedros.

 

Otoritas kesehatan Inggris menyarankan isolasi mandiri bagi penderita cacar monyet. Langkah ini diambil untuk mencegah penularan lebih lanjut di seluruh komunitas.

Pada Kamis (9/6/2022), UKHSA mengeluarkan panduan lebih lanjut kepada mereka yang terinfeksi cacar monyet untuk isolasi di rumah selama jangka waktu tertentu. Mereka yang didiagnosis dengan infeksi cacar monyet harus memenuhi kriteria khusus sebelum mengakhiri isolasi mandiri.

"Isolasi mandiri adalah langkah penting untuk melindungi orang lain dari cacar monyet. Mereka tetap di rumah, dan sebisa mungkin menghindari kontak dekat dengan orang lain di rumah untuk mencegah penyebaran virus ini," ujar Kepala Penasihat Medis di UKHSA, Susan Hopkins.

Hopkins mengatakan, beberapa orang mungkin mengalami kesulitan selama isolasi mandiri. Oleh karena itu, mereka dapat meminta dukungan jika diperlukan.

Hopkins mengatakan, individu yang terinfeksi cacar monyet telah disarankan untuk tidur dan makan di ruangan yang terpisah dari keluarga dan teman-teman mereka. Penderita cacar monyet disarankan menggunakan kamar mandi terpisah untuk membatasi transmisi rumah tangga dan komunal.

Namun, jika penggunaan kamar terpisah tidak memungkinkan, maka individu harus menghindari kontak fisik dan menjaga jarak sejauh 1 meter dari anggota rumah tangga. Selain itu, mereka yang didiagnosis dengan infeksi cacar monyet harus menghindari kontak dekat dengan anak kecil, wanita hamil, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Pemerintah telah menyarankan kepada orang-orang yang telah melakukan kontak dengan penderita cacar monyet dan menunjukkan gejala untuk menghubungi klinik kesehatan terdekat. Risiko penularan cacar monyet tergolong rendah, karena virus ditularkan melalui kontak fisik yang dekat dan tidak menyebar dengan mudah. Namun UKHSA telah mendesak warga untuk tetap berhati-hati.

 

Menurut data WHO, sebagian besar kasus cacar monyet dilaporkan di Amerika Utara dan Eropa. Sementara laporan dalam jumlah kecil tercatat di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika Utara, dan Timur Tengah.

 
Berita Terpopuler