Saudi dan Israel Mulai Bicarakan Peningkatan Hubungan Ekonomi

Saudi dan Israel sudah membicarakan kapan secara terbuka meningkatkan hubungan

google.com
Bendera Israel dan Arab Saudi. (Ilutrasi(
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Arab Saudi dilaporkan telah terlibat pembicaraan dengan Israel mengenai peningkatan hubungan ekonomi serta “pengaturan keamanan”. Kabar itu muncul di tengah mencuatnya isu tentang kemungkinan kedua negara melakukan normalisasi diplomatik.

Wall Street Journal, dalam laporannya pada Senin (6/6/2022) dengan mengutip beberapa pejabat Israel dan Saudi mengatakan, saat ini kedua negara tidak lagi membahas “jika normalisasi terjadi”, melainkan kapan mereka secara terbuka meningkatkan hubungan.

Salah seorang sumber mengungkapkan, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membantu menengahi kesepakatan agar pesawat komersial Israel dapat memperluas akses ke wilayah udara Saudi. Sementara Saudi ingin menguasai dua pulau strategis di Laut Merah.

Saudi telah berulang kali menegaskan, mereka tidak akan melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel sebelum Palestina memperoleh kemerdekaan. Namun pejabat Saudi menjelaskan kepada Wall Street Journal bahwa dukungan untuk Palestina tidak lagi merupakan kesimpulan yang sudah pasti. Sebab banyak kalangan pemuda di Saudi kecewa dengan Otoritas Palestina. Selain itu, ada kebencian Saudi atas dukungan Iran terhadap kelompok teror Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

“Jika Hamas membangun hubungan dengan Iran untuk melindungi diri mereka sendiri, lalu mengapa kita tidak menjalin hubungan dengan Israel melawan Iran untuk melindungi diri kita sendiri?” kata seorang pejabat Saudi dalam laporan Wall Street Journal.

Joe Biden telah mengungkapkan, ada kemungkinan dia melakukan kunjungan ke Israel, Arab Saudi dan beberapa negara Timur Tengah lainnya akhir bulan ini. Jika terlaksana, Biden mengemban misi membawa lebih banyak stabilitas di kawasan tersebut.  

Biden mengatakan, saat ini belum ada agenda tegas baginya mengunjungi Saudi. Tapi kemungkinan kunjungan ke negara tersebut tak dikesampingkan.

“Saya telah terlibat dalam upaya untuk bekerja dengan bagaimana kami dapat membawa lebih banyak stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah. Ada kemungkinan bahwa saya akan bertemu dengan Israel dan beberapa negara Arab pada saat itu, termasuk, yang saya harapkan adalah Arab Saudi,” ucapnya kepada awak media di Gedung Putih, Jumat (3/6/2022), dikutip Anadolu Agency.


Pernyataan Biden tentang rencana kunjungannya ke Timur Tengah muncul tak lama setelah Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan bahwa negaranya sedang menjalin diskusi dengan AS tentang bagaimana Tel Aviv bisa melakukan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi. Lapid mengatakan, negaranya yakin normalisasi relasi diplomatik dengan Saudi mungkin dilakukan. Namun dia mengakui hal itu akan menjadi proses yang panjang dan hati-hati.

“Kami percaya ada kemungkinan untuk melakukan proses normalisasi dengan Arab Saudi, Ini kepentingan kami. Kami sudah mengatakan bahwa ini adalah langkah selanjutnya setelah Abraham Accords (kesepakatan normalisasi Israel dengan beberapa negara Muslim), untuk berbicara tentang proses yang panjang dan hati-hati,” kata Lapid, Senin (30/5/2022) lalu, dilaporkan Times of Israel.

Dia menyebut, jika kesepakatan normalisasi dengan Saudi tercapai, hal itu tidak akan menjadi sesuatu yang mengejutkan. Berbeda ketika Israel mengumumkan normalisasi diplomatik dengan Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) pada 2020 lalu.

"Ini tidak akan terjadi dengan cara yang sama seperti terakhir kali. Kami tidak akan bangun di suatu pagi tiba-tiba dan itu akan menjadi kejutan," ucapnya.

Lapid mengklaim saat ini upaya normalisasi dengan Saudi tengah didiskusikan Israel bersama AS dan beberapa negara Teluk Arab. “Kami sedang mengerjakannya dengan Amerika (tentang normalisasi hubungan dengan Saudi), dengan beberapa negara Teluk, dalam segala macam cara,” ujarnya.

 
Berita Terpopuler