Kekurangan Tenaga Kerja, Spanyol Berencana Keluarkan Banyak Visa Kerja

Spanyol akan longgarkan aturan izin kerja untuk orang asing.

EPA-EFE/FERNANDO ALVARADO
Menteri Inklusi, Jaminan Sosial, dan Migrasi Spanyol, Jose Luis Escriva. Kementeriannya berencana melonggarkan aturan bagi tenaga kerja asing.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kementerian jaminan sosial dan migrasi Spanyol mengatakan negara itu berencana melonggarkan aturan izin kerja untuk orang asing. Hal itu merupakan usaha mengatasi kekurangan tenaga kerja di industri utama, seperti pariwisata dan konstruksi yang mengancam pemulihan ekonomi negara.

Menteri Jaminan Sosial dan Migrasi Spanyol, Jose Luis Escriva, menjelaskan pemerintah bermaksud untuk memberikan lebih banyak visa sementara untuk sektor-sektor yang membutuhkan pekerja. Kekurangan tenaga kerja dilaporkan terjadi di industri pariwisata, pertanian, konstruksi, dan teknologi.

"Kami sedang mengevaluasi aspek yang berbeda dari undang-undang migrasi, dan ada ruang memperbaikinya untuk mengatasi kesulitan di pasar tenaga kerja Spanyol," kata Escriva, dikutip dari Reuters, Jumat (3/6/2022).

Industri pariwisata Spanyol telah mengalami rebound kuat. Menurut laporan dari organisasi bisnis dan konsultan S&P Global, perusahaan masih berjuang untuk menemukan pekerja yang bersedia melamar dan membersihkan kamar hotel. Kekurangan staf juga telah dilaporkan di kebun buah dan di lokasi konstruksi.

Baca Juga

Survei manajer pembelian bulanan S&P menunjukkan bahwa sektor jasa melaporkan permintaan yang lebih besar pada Mei. Meskipun demikian, bisnis tidak dapat tumbuh secepat yang diharapkan karena masalah menemukan pekerja.

"Mempekerjakan staf tambahan membutuhkan biaya dalam bentuk upah yang lebih tinggi yang dibayarkan," ujar S&P.

Kekurangan tenaga kerja juga mengancam proyek-proyek yang didanai Uni Eropa senilai miliaran euro, yang diandalkan pemerintah untuk mengembalikan ekonomi ke tingkat sebelum Covid-19. Ekonomi Spanyol yang paling terpukul di zona euro oleh pandemi, yakni menyusut 11 persen pada 2020.

Meskipun pengangguran masih tinggi, pandemi mendorong lebih banyak pekerja ke dalam ekonomi formal karena kontrak resmi diperlukan untuk mengumpulkan pembayaran cuti. Akibatnya, pekerjaan formal telah mencapai rekor tertinggi, menyebabkan kekurangan di beberapa area.

Spanyol sudah memiliki program migrasi dengan negara-negara seperti Maroko, Ekuador, dan Kolombia serta terbuka untuk memperpanjang visa kerja sementara ke negara-negara Amerika Tengah lainnya. Sebuah program percontohan baru dimulai dengan Honduras pada awal tahun ini.

 
Berita Terpopuler