Ahli: Kemampuan Virus Monkeypox Menginfeksi Manusia Bisa Bertambah Baik

Lebih dari 550 kasus cacar monyet tersebar di 30 negara.

CDC via AP
Foto yang dipasok CDC pada 1997 menunjukkan salah satu kasus cacar monyet di Republik Demokratik Kongo. Ilmuwan masih belum mengerti penyebab kian banyaknya kasus cacar monyet terdeteksi di Eropa dan Amerika Utara pada 2022. Penyakit yang awalnya banyak ditemukan di Afrika ini kini menyebar di 30 negara.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi lebih dari 550 kasus cacar monyet di 30 negara. Bila penyebaran cacar monyet tak dikendalikan, ahli menilai virus monkeypox akan memiliki peluang untuk berkembang lebih baik lagi dalam menginfeksi manusia.

"Virus ini bisa menjadi lebih baik dalam menginfeksi manusia dan menyebabkan wabah yang lebih besar dari apa yang kita lihat di masa lalu," ungkap spesialis penyakit menular dari Emory University Dr Boghuma Titanji, seperti dilansir The Sun, Jumat (3/6/2022).

Melihat penyebaran cacar monyet yang terjadi secara global, para ahli menilai wabah yang terjadi saat ini merupakan akumulasi dari terabaikannya beragam tanda peringatan yang muncul selama bertahun-tahun. Seperti diketahui, selama ini kasus cacar monyet biasanya hanya ditemukan di negara-negara Afrika Barat. Oleh karena itu, tenaga medis di berbagai negara lain tak banyak menaruh perhatian pada masalah ini.

Para pemimpin dunia menilai virus monkeypox mungkin sudah menyebar tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun sebelum wabah cacar monyet bermunculan saat ini. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga memprediksi akan lebih banyak kasus cacar monyet ditemukan.

"Investigasi masih berlanjut, tapi kemunculan cacar monyet di banyak negara pada satu waktu mengindikasikan bahwa transmisi telah terjadi selama beberapa waktu tanpa terdeteksi," ujar Ghebreyesus.

WHO mengimbau agar berbagai negara yang terdampak memperkuat pengawasan. Negara-negara terdampak juga diminta untuk melakukan pengawasan pada lingkup masyarakat yang lebih luas.

"Siapa pun bisa terinfeksi cacar monyet bila mereka melakukan kontak fisik erat dengan orang yang terinfeksi," ungkap Ghebreyesus.

Baca Juga

UK Health Security Agency mengungkapkan bahwa ada beberapa tanda dan gejala kunci dari cacar monyet yang patut dikenali. Gejala tersebut adalah:

- Demam

- Sakit kepala

- Nyeri otot

- Nyeri punggung

- Menggigil

- Lelah

- Keringat di malam hari

- Gejala menyerupai pilek seperti hidung tersumbat atau hidung beringus

- Bengkak di kelenjar getah bening,

- Bengkak pada selangkangan

Kemunculan ruam atau lenting khas cacar monyet.

Biasanya, gejala cacar monyet akan membaik seiring waktu. Namun, ada beberapa kasus yang bisa berkembang menjadi lebih berat.

Masyarakat diharapkan dapat memantau kemunculan lesi pada tubuh mereka secara berkala. Bila merasa sudah terkena cacar monyet, orang-orang diminta untuk segera menghubungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.

Asal usul cacar monyet. - (Republika)


Dr Rosamund Lewis mengatakan, kemunculan kasus cacar monyet saat ini masih dalam tahap wabah dan mungkin bisa dihentikan. Yang menjadi kekhawatiran adalah belum diketahui seberapa lama virus telah beredar di tengah masyarakat. Hal ini membuat para ahli tak bisa memprediksi apakah penyebaran wabah mungkin sudah terlambat untuk dikendalikan atau belum.

"Apa yang WHO dan semua negara anggota lakukan adalah mencoba mencegah penyebaran lebih lanjut," jelas dr Lewis.

 
Berita Terpopuler