Epidemiolog: Definisi Dosis Lengkap Harus Sudah Bergeser ke Pemberian Vaksin Booster

Pemberian vaksin booster dinilai penting untuk keluar dari pandemi Covid-19.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum disuntik vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) di Posko Vaksinasi Covid-19 Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Selasa (26/4/2022). Posko tersebut bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan mudik lebaran 2022. Menurut epidemiolog, definisi dosis lengkap sudah harus bergeser ke pemberian dosis ketiga.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwa pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) berperan penting untuk keluar dari krisis pandemi. Sebab, durasi proteksi setelah pemberian dosis ketiga akan jauh memanjang.

Baca Juga

"Peranan dosis ketiga menjadi sangat penting untuk keluar dari krisis pandemi," ujar Dicky kepada Antara di Jakarta, Rabu (1/6/2022).

Dicky menjelaskan bahwa pemberian dosis ketiga kepada penduduk dapat memberikan proteksi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dua dosis. Meski ternyata kedapatan terinfeksi, tetap bisa memberikan proteksi dari keparahan, termasuk mengurangi potensi long Covid.

Menurut Dicky, saat ini definisi dosis lengkap sudah harus bergeser ke pemberian dosis ketiga. Itu akan memberikan proteksi yang tinggi bagi penduduk.

"Saat ini terkesan kuat bahwa definisi dosis lengkap itu di tiga dosis," ucapnya.

Bicara pandemi Covid-19 yang masuk tahun ketiga, Dicky mengatakan, varian omicron masih cukup mendominasi. Omicron tetap bisa menginfeksi ke orang yang sudah divaksinasi dua dosis.

"Artinya, ini menjadi suatu yang harus diwaspadai khususnya pada kelompok rentan sehingga dosis tiga menjadi sangat penting," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan bahwa menurut hasil sero survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada Maret 2022 pemberian vaksinasi Covid-19 dosis penguat efektif meningkatkan kekebalan tubuh.

5 vaksin Covid-19 yang mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM sebagai dosis penguat alias booster. - (Republika)

"Booster (penguat) itu meningkatkan kekebalan atau kekuatan antibodi atau kadar antibodinya itu berlipat-lipat sehingga akan sangat melindungi (tubuh dari serangan virus penyebab penyakit)," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 1 Juni 2022 pukul 12.00 WIB, penerima vaksin Covid-19 dosis pertama mencapai 200,32 juta orang. Angka itu setara dengan 96,19 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Sementara penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 mencapai 167,49 juta warga atau 80,43 persen dari target sasaran. Sedangkan penduduk yang telah menerima dosis ketiga atau penguat mencapai 45,91 juta warga atau 22,04 persen dari target sasaran.

 

 
Berita Terpopuler