Inilah Lima Tingkatan Orang Yang Melaksanakan Ibadah Shalat

Kualitas orang yang melaksanakan ibadah shalat ke dalam lima tingkatan.

.
Rep: Ade Sudaryat Red: Retizen

Berkenaan dengan kualitas ibadah shalat, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam karyanya Al-Waabil Shayyib Wa Raafi’il Kalimi Thayyib (hal. 49-50) membagi kualitas orang yang melaksanakan ibadah shalat ke dalam lima tingkatan.

Pertama, mu’aqqab. Orang yang termasuk ke dalam golongan ini adalah orang melaksanakan ibadah shalat sebatas menggugurkan kewajiban saja. Bagi mereka yang terpenting sudah melaksanakan kewajiban.

Kedua, muhasab, yakni orang yang benar-benar memperhatikan pelaksanaan ibadah shalat dari sudut pandang ilmu fiqih. Ia sangat teliti dalam melaksanakannya mulai dari tata cara wudhu sampai pelaksanaan ibadah shalat. Namun, ia masih lemah dalam kekhusyukan hati ketika melaksanakannya. Fisiknya berada di atas sajadah atau di masjid, lisannya berkomat-kamit membaca doa setiap gerakan shalat, namun hatinya tidak fokus. Hati dan pikirannya melanglang buana memikirkan perkara lain.

Ketiga mukaffar ‘anhu, yakni ibadah shalat yang dilakukan seseorang dapat menghapus perbuatan dosa-dosanya. Orang yang shalat dalam tingkatan ini benar-benar memperhatikan tata cara shalat dan kekhusyukannya.

Keempat mutsabun. Orang yang shalat dalam tingkatan ini ia memperoleh pahala dari shalat yang dilakukannya, ia benar-benar ikhlas dalam melaksanakannya, tak merasa terbebani dengan ibadah shalat. Ia benar-benar mengabdikan diri kepada Allah swt.

Kelima, muqarrab min rabbihi merupakan tingkatan pelaksanaan ibadah shalat yang paling tinggi. Orang yang melaksanakan shalat dalam tingkatan ini secara total menyerahkan diri kepada Allah swt. Ia menyadari betul, bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah, merasakan dirinya dilihat Allah swt meskipun dirinya tak melihat-Nya.

Hakikat dari shalat adalah mi’rajnya seorang mukmin. Setelah usai dari melaksanakan ibadah shalat sudah seharusnya kehidupan spiritual, sosial, dan akhlaknya menjadi lebih baik, serta benar-benar menjauhi kemaksiatan kepada Allah SWT.

Alhamdulillah, setiap hari kita masih diberi kemampuan untuk melaksanakan ibadah shalat. Alangkah baiknya jika kita selalu berupaya melakukan evaluasi terhadap ibadah shalat kita. Apakah ibadah shalat kita hari ini lebih baik daripada ibadah shalat hari kemarin? Jika memakai ukuran kualitas shalat yang telah dipaparkan, berada dimanakah tingkatan ibadah shalat kita?

ilustrasi :shalat (sumber gambar : republika.co.id)

 
Berita Terpopuler