Anthony Albanese, Sosok PM Australia dari Keluarga Sederhana

Anthony Albanese adalah seorang politisi yang memiliki kehidupan sederhana

EPA-EFE/DEAN LEWINS
Ketua Partai Buruh Australia Anthony Albanese terpilih sebagai perdana menteri Australia.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia terpilih, Anthony Albanese adalah seorang politisi yang memiliki kehidupan sederhana. Dia adalah anak satu-satunya yang dibesarkan oleh seorang ibu tunggal di pinggiran Sydney dengan mengandalkan uang pensiun.

Albanese menggambarkan dirinya sebagai satu-satunya kandidat perdana menteri dengan "nama non-Anglo Celtic". Teman-teman Albanese melafalkan namanya dengan menyebut “Alban-ez,” seperti mengucapkan bolognese.  Tetapi setelah berulang kali dikoreksi selama bertahun-tahun oleh orang Italia, pelafalan nama Albanese secara luas dikenal sebagai "Alban-easy."

Saat pidato kemenangannya, Albanese berada satu panggung dengan Senator Penny Wong, yang akan menjadi menteri luar negeri.  Ayah Wong adalah orang Malaysia-Cina dan ibunya orang Eropa keturunan Australia.

“Saya pikir itu bagus. Seseorang dengan nama keluarga non-Anglo Celtic adalah pemimpin di House of Representative dan seseorang dengan nama keluarga seperti Wong adalah pemimpin pemerintahan di Senat,” kata Albanese.

Australia telah dikritik karena perwakilannya di Parlemen sebagian besar merupakan keturunan penjajah Inggris.  Inggris tidak lagi menjadi sumber utama imigran Australia sejak kebijakan rasis dicabut pada 1970-an.  Sekitar setengah dari populasi multikultural Australia lahir di luar negeri atau memiliki orang tua yang lahir di luar negeri. Imigran Cina dan India sekarang mendominasi Australia.

Albanese menghabiskan masa kecilnya di perumahan milik pemerintah di pinggiran kota Camperdow.  Kehidupan Albanese yang cukup sederhana telah membentuknya sebagai pribadi yang kuat dan rendah hati. Dia dikenal sebagai politisi yang telah memimpin Partai Buruh Australia ke dalam pemerintahan untuk pertama kalinya sejak 2007. Hingga kini dia masih dikenal luas dengan nama panggilan masa kecilnya, Albo.

“Ini mengatakan banyak tentang negara kita yang hebat bahwa seorang putra dari seorang ibu tunggal yang merupakan pensiunan disabilitas, yang tumbuh di perumahan umum di ujung jalan di Camperdown dapat berdiri di hadapan Anda malam ini sebagai perdana menteri Australia,” kata Albanese dalam pidato kemenangannya.

“Setiap orang tua menginginkan lebih untuk generasi berikutnya daripada yang mereka miliki. Ibuku memimpikan kehidupan yang lebih baik untukku. Dan saya berharap perjalanan hidup saya menginspirasi orang Australia untuk meraih bintang,” tambah Albanese.

Selama kampanye, Albanese kerap mengungkapkan kehidupan masa kecilnya yang kurang beruntung. Oleh karena itu, dia berfokus pada kebijakan bantuan keuangan untuk pembeli rumah pertama yang bergulat dengan melonjaknya harga real estat dan pertumbuhan upah yang lamban. Selain itu, Partai Buruh juga menjanjikan perawatan anak yang lebih murah untuk orang tua yang bekerja, dan perawatan panti jompo yang lebih baik untuk lansia.

Ayah Albanese, Carlo Albanese yang berkebangsaan Italia. Sementara ibu Albanese merupakan keturunan Irlandia-Australia, Maryanne Ellery.

Ibunda Albanese adalah pegawai pemerintah dan mengalami cacat karena rheumatoid arthritis kronis. Sejak kecil, Albanese mengetahui bahwa ayahnya telah meninggal dunia karena kecelakaan mobil. Namun pada usia 14 tahun, dia mengetahui fakta yang sebenarnya bahwa ayahnya masih hidup dan orang tuanya tidak pernah menikah.

Carlo Albanese dan Ellery bertemu di kapal pesiar pada 1962. Carlo merupakan seorang pramugara di kapal pesiar tersebut. Ellery kembali ke Sydney setelah menempuh perjalanan selama tujuh bulan melalui Asia ke Inggris dan benua Eropa. Menurut biografi Anthony Albanese 2016, berjudul "Albanese: Telling it Straight" ibunya hamil empat bulan ketika kembali ke Sydney.

Ellery tinggal bersama orang tuanya di rumah milik pemerintah di Camperdown. Pada 2 Maret 1963, Ellery melahirkan Anthony Albanese. Karena kesetiaan kepada ibunya dan rasa takut menyakiti perasaannya, Albanese memberanikan diri untuk mencari ayahnya pada 2002, setelah ibunya meninggal dunia.

Albanese bertemu dengan ayahnya pada 2009 di Barletta di Italia selatan. Ketika itu, Albanese yang menjabat sebagai menteri transportasi dan infrastruktur Australia sedang melakukan pertemuan bisnis di Italia.


Anthony Albanese adalah seorang menteri selama enam tahun terakhir berkuasa. Dia menjabat sebagai wakil perdana menteri dalam waktu singkat yaitu mulai Juni hingga September 2013.

Para kritikus Albanese berpendapat, politik sayap kiri membuatnya tidak cocok untuk menjadi perdana menteri. Sementara pemerintah konservatif berargumen, dia akan menjadi pemimpin Australia sayap kiri selama hampir 50 tahun sejak reformis Gough Whitlam, yang dianggap sebagai pahlawan Partai Buruh.

Pada 1975, Whitlam menjadi satu-satunya perdana menteri Australia yang digulingkan dari jabatannya oleh perwakilan raja Inggris. Hal ini digambarkan sebagai krisis konstitusional. Pendukung Albanese mengatakan bahwa, meskipun berasal faksi Sosialis Kiri, dia adalah seorang pragmatis dengan kemampuan yang terbukti untuk berurusan dengan elemen partai yang lebih konservatif.

Albanese telah berusaha untuk menjalani pola hidup yang lebih sehat. Dia terlihat lebih ramping dan mengalami penurunan berat badan sebanyak 18 kilogram. Banyak orang menilai, hal ini  sebagai upaya untuk membuat Albanese lebih menarik bagi pemilih.

Januari tahun lalu, Albanese terlibat kecelakaan di Sydney. Ketika itu dia hanya pasrah dan tidak yakin dapat lolos dari kecelakaan tersebut. Ketika itu, Albanese yang mengendarai Toyota Camry ditabrak oleh mobil Range Rover yang dikendarai oleh remaja berusia 17 tahun. Remaja itu kemudian didakwa karena lalai dalam mengemudi.

Setelah kecelakaan itu, Albanese dirawat di rumah sakit. Dia menderita luka luar dan luka dalam yang tidak dia jelaskan secara rinci.

“Ketika Anda berasal dari tempat saya berasal, salah satu keuntungan yang Anda miliki adalah Anda tidak mendahului diri sendiri. Segala sesuatu dalam hidup adalah bonus,” kata Albanese.

 
Berita Terpopuler