Tiga Niat yang Harus Dihindari Saat Membaca Alquran

Apa yang Anda dapatkan dari Alquran tergantung pada tujuan Anda mendapatkannya.

Antara/Arif Firmansyah
Ilustrasi Anak membaca Alquran. Tiga Niat yang Harus Dihindari Saat Membaca Alquran
Rep: mgrol135 Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mencapai hubungan yang bermanfaat dengan Alquran, Anda perlu membacanya tanpa tujuan selain untuk menerima petunjuk dari Tuhan, untuk mendekat kepada-Nya, dan untuk mencari keridhaan-Nya.

Baca Juga

 

Apa yang Anda dapatkan dari Alquran tergantung pada tujuan Anda mendapatkannya. Niat Anda sangat penting. Alquran datang untuk membimbing, tetapi jika Anda mendekatinya dengan niat yang tidak murni dan alasan yang tidak tepat, Anda mungkin akan tersesat karenanya.

Sebagaimana terdapat dalam Alquran: “Dengan demikian Dia menyesatkan banyak orang, dan dengan demikian Dia membimbing banyak orang; tetapi dengan demikian Dia tidak menyesatkan seorang pun kecuali orang yang zalim.” (Al-Baqarah 2:26)

Karena Alquran adalah kalam Allah, maka diperlukan eksklusivitas niat dan kemurnian tujuan yang sama seperti menyembah dan mengabdi kepada-Nya. Akibatnya, Anda harus menghindari hal-hal berikut saat membaca Alquran.

1. Membaca untuk kesenangan intelektual

Sekalipun Anda harus mengabdikan kecerdasan Anda untuk tugas mempelajari Alquran, jangan membacanya semata-mata untuk mengejar intelektual dan kesenangan. Begitu banyak orang menghabiskan seumur hidup untuk mempelajari bahasa, gaya bahasa, sejarah, geografi, hukum dan etika Alquran, namun hidup mereka tetap tak tersentuh oleh pesannya. Alquran sering merujuk pada orang yang memiliki pengetahuan tetapi tidak mengambil manfaat darinya.

 

 

2. Berusaha mendukung argumen Anda

Anda tidak boleh menggunakan Alquran dengan tujuan semata-mata untuk menemukan konfirmasi atas keyakinan, ide, atau ideologi Anda sendiri. Karena jika Anda melakukannya, Anda mungkin akan mendengar gema dari suara Anda sendiri di dalamnya, dan bukan suara Tuhan.

Pendekatan terhadap pemahaman dan penafsiran Alquran inilah yang di sampaikan oleh Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang menafsirkan Alquran dengan pendapat pribadinya, maka tempatnya di neraka,” (HR. At-Tirmidzi).

3. Mencari keuntungan duniawi

Tidak ada yang lebih disesalkan daripada menggunakan Alquran untuk mendapatkan hal-hal duniawi untuk diri sendiri, hal-hal duniawi seperti nama, harga diri, status, ketenaran atau uang. Anda mungkin mendapatkannya, tetapi Anda pasti akan menukar harta yang tak ternilai dengan gratis, bahkan menimbulkan kerugian dan kehancuran abadi.

Nabi SAW mengatakan bahwa umat Muslim yang belajar, membaca dan mengajarkan Alquran untuk pengakuan duniawi akan masuk ke dalam neraka. Anda juga dapat memperoleh manfaat lainnya dari ayat-ayat Alquran, seperti penyembuhan penyakit tubuh, ketenangan psikologis, dan mengatasi kemiskinan.

Tidak ada larangan untuk memiliki ini, tetapi mereka tidak boleh menjadi segalanya dan akhir dari semua pencarian Alquran Anda atau tujuan Anda. Karena mencapai tujuan ini dapat mengakibatkan hilangnya seluruh keuntungan yang seharusnya menjadi milik Anda.

 

Membaca setiap huruf Alquran membawa pahala yang besar. Tetaplah sadar akan semua pahala, dan jadikan itu sebagai tujuan dari niat Anda. Tetapi jangan pernah lupa bahwa dengan memahami, menyerap, dan mengikuti Alquran, Anda telah dijanjikan pahala yang jauh lebih besar, di dunia ini dan di akhirat. Inilah yang harus Anda tuju.

Sangat bermanfaat untuk membaca setiap ayat Alquran. Ingatlah semua pahala, dan jadikan itu sebagai tujuan Anda, karena mereka akan memberi motivasi kuat yang Anda butuhkan untuk menghabiskan hidup Anda dengan Alquran. Namun, jangan pernah lupa bahwa memahami, menyerap, dan mempelajari Alquran, telah menjanjikan Anda pahala yang jauh lebih besar, baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini harus Anda perjuangkan.

Tidak hanya tujuan Anda harus murni, tetapi begitu Anda membawa Alquran, baik teks maupun perwujudannya yang hidup dalam sunnah, Anda tidak boleh mencari petunjuk dari sumber lain mana pun. Karena ibarat Anda seperti berlari mengejar fatamorgana. Itu berarti kurangnya rasa percaya diri, dan fitnah terhadap Alquran, sehingga akan menjadi loyalitas berkurang.

Akhirnya, niat Anda harus diarahkan untuk hanya mencari keridhaan Tuhan Anda dengan mengabdikan hati, pikiran, dan waktu Anda untuk bimbingan yang telah Dia kirimkan kepada Anda. Itulah yang kamu tukarkan ketika kamu menyerahkan dirimu kepada Allah:

“Dan di antara manusia ada orang yang menjual dirinya karena mencari keridhaan Allah.” (Al-Baqarah 2:207).

Jadi selalu tanyakan pada diri sendiri, “mengapa saya membaca Alquran?” Katakan pada diri Anda terus-menerus mengapa Anda harus melakukannya. Ini mungkin cara terbaik untuk memastikan kemurnian tujuan dan niat Anda.

 
Berita Terpopuler