Melaka Targetkan Jadi Lokasi Transit Jamaah Umrah Indonesia

Jamaah Umroh asal Indonesia ditargetkan singgah di Melaka.

ANTARA/Irwansyah Putra
Sejumlah jamaah umrah dari Aceh tiba kembali di tanah air melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Rabu (16/3/2022). Data Kementerian Agama menyebutkan sebanyak 27 ribu lebih orang dari 41 ribu lebih ja­maah umrah dari berbagai daerah di Indonesia telah kembali ke tanah air hingga pertengahan Maret 2022
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  MELAKA -- Divisi Promosi Pariwisata (BPP) Melaka akan memperkenalkan subsektor pariwisata. Hal ini dilakukan dengan menjadikan Melaka sebagai jalur transit bagi masyarakat Indonesia yang bepergian ke Arab Saudi untuk melakukan umrah, melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Ketua Komite Pariwisata, Warisan dan Budaya Negara Datuk Muhammad Jailani Khamis mengatakan, melalui inisiatif tersebut wisatawan dari Indonesia, terutama yang masuk Melaka melalui Kompleks Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina (CIQ) di Terminal Feri Internasional Melaka-Dumai di Kota Laksamana, akan memiliki kesempatan untuk tinggal dan berbelanja di negara bagian sebelum pergi ke Kuala Lumpur.

Selama ini, pihaknya disebut telah membuka jalur laut untuk wisatawan dari Indonesia melalui Terminal Feri Internasional ICQS Melaka-Dumai. Mereka juga disebut sedang berupaya untuk membuka kembali Bandara Internasional Melaka (LTAM) di Batu Berendam.

“Dengan langkah ini, wisatawan dari Indonesia akan singgah untuk menghabiskan satu atau dua hari di Melaka, sebelum melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur. Cara ini tidak hanya akan meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga menguntungkan pelaku industri pariwisata,” katanya dikutip di Bernama, Rabu (11/5).

Ia mengatakan, medical tourism atau pariwisata pengobatan yang mendapat sambutan sangat menggembirakan dari masyarakat Indonesia juga terlihat mulai pulih, pasca dibukanya perbatasan Malaysia-Indonesia baru-baru ini.


Baca Juga

Dalam upaya menghidupkan kembali sektor pariwisata Melaka, BPP juga tengah merancang berbagai paket wisata keluarga dengan harga terjangkau, untuk menarik wisatawan dari seluruh tanah air serta Singapura, Brunei dan Thailand.

Sementara itu, ia menyebut sekitar 200 pelaku sektor pariwisata di Melaka akan didatangkan ke Pekanbaru dan Dumai Indonesia, untuk pembicaraan business-to-business (B2B) dengan pemerintah Republik Indonesia pada akhir bulan ini.

Melalui platform tersebut, setidaknya 180 B2B akan ditandatangani oleh para pelaku industri pariwisata di Melaka. Harapannya, hal ini akan membantu mereka menghasilkan pendapatan yang lebih baik, serta merevitalisasi sektor pariwisata di kedua negara.

“Kami menargetkan minimal satu juta wisman dari Indonesia, dari total target 5,6 juta wisman tahun ini. Sehingga perlu dilakukan promosi yang lebih agresif agar target tersebut bisa tercapai menyusul adanya pandemi Covid-19," ujar dia.

Sebelumnya, para pelaku industri pariwisata di Melaka telah menandatangani 132 MoU selama diskusi B2B di Jakarta. Langkah ini disebut merupakan awal yang sangat baik bagi industri pariwisata di Melaka maupun Malaysia secara keseluruhan.

Selain itu, pemerintah negara bagian juga disampaikan berupaya menjadikan Melaka sebagai tuan rumah Malaysia Film Festival (FFM) Awards ke-32 yang akan berlangsung tahun ini.

“Diusulkan agar festival diadakan di Encore Melaka, namun diskusi akan segera dilakukan dengan National Film Development Corporation of Malaysia (FINAS),” ucapnya.  

 
Berita Terpopuler