Balenciaga Jual Sepatu Butut yang Diklaim Estetik, Warganet Sontak Bereaksi

Paris Sneaker Balenciaga tersedia dalam edisi terbatas.

Dok Balenciaga
Paris Sneaker Balenciaga menampilkan koleksi sepatu kets yang tampak butut.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenama mode mewah Balenciaga meluncurkan koleksi sepatu kets "Paris Sneaker". Sepatu dengan tampilan butut dan seperti rusak itu diklaim sebagai karya mode "estetik".

Lewat siaran persnya, Balenciaga memaksudkan sepatu itu dipakai seumur hidup. Sepatu tersedia dalam edisi terbatas sejumlah 100 pasang dalam warna merah, hitam, dan putih. Ada varian high top dan mule.
 
Kedua gaya itu masing-masing dibanderol dengan harga 625 dolar AS (sekitar Rp 9 jutaan) dan 495 dolar AS (setara dengan Rp 7,2 juta). Konsumen yang tertarik membelinya bisa memesan secara pre-order.

Sepatu kets dibuat dengan kapas dan karet yang benar-benar rusak dan memiliki robekan di seluruh bagian kainnya. Ada logo merek yang tercetak di ujung sepatu serta logo grafiti dengan warna kontras di area solnya. Menurut Balenciaga, sepatu kets itu adalah perbaruan dari desain klasik.

Baca Juga

"Menginterpretasikan atletisme abad pertengahan dan busana kasual yang timeless, dengan kanvas dan tepian kasar yang tampilannya sangat usang," kata perwakilan jenama, dikutip dari laman Indian Express, Rabu (11/5/2022).

Seperti yang sudah bisa diprediksi, warganet dibuat bingung dengan desain sepatu Balenciaga terbaru itu. Banyak pengguna media sosial mengekspresikan pandangan mereka tentang koleksi tersebut, sebagian besar bernada miring.

Salah satu warganet mengatakan bisa menemukan sepatu serupa di tong sampah secara gratis. Warganet lain berpendapat Balenciaga hanya mempermainkan konsumen dengan rilisan produk terbaru tersebut.

Ada juga yang mengatakan koleksi itu adalah sneakers terburuk yang pernah dia lihat. Sementara, warganet lain protes keras jika harus membayar mahal untuk sesuatu yang disebutnya "sampah".

"Ini benar-benar tamparan bagi mereka yang benar-benar menghadapi kemiskinan. Entah mengapa merek kelas atas ingin memanfaatkan 'estetika kemiskinan' dengan sangat buruk," ujar salah seorang warganet.

 
Berita Terpopuler