Minum Air Es Ketika Cuaca Panas Bisa Bikin Pecah Pembuluh Darah Mikro?

Pesan yang beredar di grup Whatsapp menganjurkan tidak minum es saat cuaca panas.

Republika/Reiny Dwinanda
Es teh manis. Minum air dingin ketika cuaca panas tentunya terasa menyegarkan.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika suhu udara sedang panas, paling enak memang minum air dingin, apalagi jika rasanya manis. Minuman dingin manis akan terasa sangat menyegarkan sekaligus pelepas dahaga.

Lalu, bagaimana dengan pesan yang beredar di aplikasi percakapan soal bahaya meminum air es saat cuaca panas? Kabarnya, itu akan menimbulkan pecahnya pembuluh darah mikro, bahkan bisa menyebabkan strok.

Pesan itu mulai beredar saat cuaca di Indonesia sedang panas-panasnya. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hawa panas ini masih akan terasa di berbagai wilayah Indonesia hingga pertengahan Mei 2022.

Narasi yang beredar dalam pesan tersebut menyebutkan bahwa Anda harus bersiap menghadapi gelombang panas. Anda diminta banyak minum dan hindari minum es. Informasi tersebut juga menyarankan untuk minum seteguk demi seteguk, tidak segelas langsung.

"Pada 40 derajat, jangan Anda langsung minum air es. Pembuluh darah mikro bisa meledak," ujar isi pesan tersebut.

Baca Juga

Atas beredarnya pesan itu, dokter spesialis penyakit dalam Prasetyo Widhi Buwono mengaku telah membaca dengan detail informasi yang beredar luas di grup-grup WhatsApp tersebut. Menurutnya, isinya lebih ke arah testimoni.

"Banyak yang isinya hoaks," ujar dr Prasetyo yang juga konsultan hematologi-onkologi medik kepada Republika.co.id, Senin (9/5/2022).

Dr Prasetyo menjelaskan bahwa orang bertubuh sehat, yakni tidak ada penyakit yang harus ada pembatasan asupan cairan, minimal perlu minum dua liter air per hari. Itu setara dengan 10 gelas per hari.

Senada, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD mengatakan, informasi dalam pesan itu hoaks atau tidak benar, termasuk mengenai pecahnya pembuluh darah akibat langsung minum air es. Lalu apakah boleh mengonsumsi air dingin atau air soda dingin ketika cuaca panas?

"Tidak ada masalah untuk minum air dingin atau minum soda yang penting orang tersebut tidak ada anjuran untuk tidak minum air dingin karena punya alergi tenggorokan atau tidak boleh minum soda karena sedang sakit maag," ujar Prof Ari ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (10/5/2022).

Prof Ari menjelaskan, gangguan kesehatan yang umum terjadi dengan perbedaan suhu dan kelembapan udara adalah dehidrasi. Jika dehidrasi terus berlanjut disertai terpapar panas yang terus menerus, maka akan berlanjut menjadi heat stroke. Ini adalah gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian.

Prof Ari memaparkan, gejala awal seseorang terkena heat stroke di antaranya ialah mengalami keram otot, sakit kepala, rasa haus yang sangat, lelah hingga tidak bersemangat, keringat berlebih, serta air seni yang berwarna keruh dan kuning. Gejala dan tanda awal ini harus dikenali oleh masyarakat dalam mengantisipasi cuaca panas saat ini di Indonesia.

Prof Ari yang juga dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menjelaskan, heat stroke merupakan faktor penyebab utama seseorang meninggal saat terpapar dengan suhu panas tinggi dalam rentan waktu yang cukup lama. Orang tua atau lanjut usia dan orang dengan riwayat penyakit kronis, seperti diabetes, jantung, dan paru menjadi yang paling berisiko mengidap penyakit ini.

Oleh karena itu, Prof menyarankan jika memang kita sudah sekian lama belum minum, misal saat berbuka puasa, agar tidak langsung mengonsumsi air terlalu dingin atau panas. Ini untuk mencegah iritasi.

"Karena kondisi mulut dan tenggorokan dalam keadaan kering," ujarnya.

 
Berita Terpopuler