Menyaksikan Langsung 'Pertunjukan Teater' AC Milan di Senayan

Itu kali pertama aku masuk Stadion Senayan dan menyaksikan laga dari jarak dekat.

AP/Alexander Zemlianichenko
Pelatih AC Milan Fabio Capello saat menjuarai Piala Champions 1994.
Rep: Rusdy Nurdiansyah Red: Endro Yuwanto

Oleh : Rusdy Nurdiansyah/Jurnalis Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, Apa hadiah AC Milan setelah menjuarai Piala Champions Eropa 1994? Pelatih AC Milan kala itu, Fabian Capello, mengatakan, tim besutannya akan berlibur di Pulau Bali dan bertanding melawan juara Liga Indonesia, Persib Bandung.

Klub sepak bola paling tersohor di Italia itu akan melakukan pertandingan di Stadion Utama Senayan, Jakarta, 4 Juni 1994. Dan, Harian Umum Republika menjadi promotor lawatan AC Milan ke Indonesia.

Klub juara Piala Champions Eropa lima kali itu, membawa 26 pemainnya. Termasuk di antaranya adalah delapan pemain yang tampil ketika AC Milan menghancurkan Barcelona 4-0 di babak final Piala Champions Eropa 1994.

Para pemain itu adalah kiper Sabasstiano Rossi, Fillipo Galli, Marcel Desailly, Zvonimir Boban, Dejan Savisevic, Stevano Nava, Marco Simone, Christian Panucci, dan Fernando de Napoli. Selain itu, ikut juga pemain termahal di dunia, Gianluigi Lentini. Bomber asal Prancis, Jean-Pierre Papin, menyusul tetapi hanya berlibur bersama tim ke Bali.

Tujuh pemain inti lainnya terpaksa absen karena mesti memperkuat tim nasional Italia ke putaran final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Para pemain itu adalah Franco Baresi, Alessandro Costacurta, Paulo Maldini, Mauro Tasotti, Dmetrio Albertini, Roberto Donadoni, dan Daniele Massaro. Sedangkan Marco van Basten, Florin Raducioiu, Brian Laudrup, Stefano Eranio, absen karena berbagai alasan dan Ruud Gullit sedang dipinjamkan ke Sampdoria.

Para penggawa klub berjulukan I Rossoneri mengaku senang mendapat kesempatan berlibur di Bali dan bertanding di Indonesia. Tentu, animo publik sepak bola Indonesia cukup tinggi untuk menyaksikan laga AC Milan melawan Persib. Termasuk aku dan seluruh wartawan Republika.

Untuk bisa menyaksikan langsung pertandingan AC Milan vs Persib Bandung, aku menawarkan diri ikut menjadi panitia dari Republika yang dikomandani Manajer Promosi Republika, Joko Gondrong. Aku mendapat tugas mendampingi tim official dan pemain Persib Bandung jelang pertandingan hingga usai. Selain itu, sebagai periset foto, aku mendapat tugas tambahan yakni memotret profil para pemain Persib.

***

Sebagai penggemar berat AC Milan, aku nggak kehilangan akal untuk dapat mendekati para bintangnya. Aku pun menawarkan diri untuk mendampingi reporter olahraga Republika, Syamsil Ajirismandiar, yang mendapat tugas liputan khusus summer tour The Dream Team selama di Indonesia.

Aku mendampingi Syamsil saat meliput aktivitas para pemain AC Milan yang sedang bersantai di Hotel Horison, Ancol, Jakarta. Sambutan penggemar yang histeria membuat para bintang sepak bola ini bangga sehingga dengan enteng dan penuh senyum selalu melayani setiap permintaan tanda tangan atau foto bersama.

Tapi, lama-kelamaan, wajah mereka pun mulai berkerut melayaninya dari pagi hingga tengah malam. Sepertinya, tak ada waktu untuk rileks, baik saat sedang bersantai di pantai, berenang, makan, minum hingga tengah malam, saat hendak beranjak tidur.

Tak hanya para pengemar, kami juga ngotot untuk dapat melakukan wawancara dengan para pemain AC Milan. "Capai?” tanya Republika pada pemain tengah AC Milan asal Prancis, Marcel Desailly yang tak pernah berhenti melayani permintaan foto.

"Ya, tentu,” jawabnya, setelah melayani foto bersama para penggemar di lobi Hotel Horison, saat waktu sudah menunjuk pukul 00.30 WIB.

"Apakah Anda tak berusaha menghindar?"

Marcel tersenyum. “Itu bagian sikap saya sebagai pemain profesional," jelasnya.

Dibanding pemain lainnya, seperti Gianluigi Lentini dan Fernando De Napoli, Desailly merupakan yang tersabar dan selalu berusaha bersikap seramah mungkin menghadapi penggemar. Sementara, kedua pemain asal Italia tersebut sudah ogah-ogahan melayani permintaan foto para penggemar.

Di kesempatan lain, aku dan Syamsil juga menyaksikan sebuah pertunjukan 'teater' di siang hari yang terjadi di sela-sela latihan para pemian klub sepak bola asal Italia di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Pelakon utamanya adalah sang pelatih, Fabio Capello. Cara Capello memberi instruksi, tak ubahnya seorang dramawan. Suaranya yang bernada bariton terdengar nyaring menebar ke seluruh pojok lapangan. Pagar tembok di seputar lapangan membuat suara Capello bergema.

Tak jarang pula Capello menyela jalannya latihan yang dianggapnya kurang dilakukan pemain secara sungguh-sungguh serta berteriak dengan suara lantang diikuti gerakan-gerakan tubuh, persis laiknya seorang pemain teater. Misalnya, dengan mengayunkan kedua tangannya. Kemudian ia diam, berbalik membelakangi mereka, sambil ngeloyor seakan semuanya telah beres.

Tapi ternyata tidak. Sekonyong-konyong ia balik lagi menatap para pemain, sambil terus nyerocos ke arah mereka. Sekilas, Capello seperti sedang menghafalkan naskah drama, atau membaca puisi. Mendapat dampratan bertubi-tubi seperti itu, para pemain cuma diam. Tak satu pun pemain yang bersuara. Tak ada pula diskusi.

Seusai latihan, Capello mengunjungi Kantor Republika dan menjawab beragam pertanyaan wartawan dalam sesi jumpa pers, terutama gayanya melatih yang tampak seperti sebuah pertunjukan teater. "Apa yang saya lakukan merupakan bentuk totalitas dalam menjalankan peran sebagai pelatih," tegasnya.

Suasana teatrikal semakin lengkap saat pertandingan AC Milan vs Persib Bandung berlangsung. Capello berdiri tegak di pinggir lapangan dengan tak henti-henti berteriak, melangkah anggun ke kanan ke kiri dan ke bench pemain cadangan, menyeringai, memainkan tangan untuk mengiringi langkah dengan setiap patah kata yang diteriakkan.

Aku menyaksikan pertunjukan bak teater tersebut dari belakang bench pemain cadangan Persib Bandung. Ini kali pertama aku masuk Stadion Utama Senayan dan bisa menyaksikannya langsung pertandingan dari jarak yang cukup dekat. Sorak-sorai penonton menambah gregetnya pertunjukkan apik pemain AC Milan yang menghancurkan Persib Bandung dengan skor telak 8-0.

 
Berita Terpopuler