Prediksi Puncak Arus Mudik Jatuh Pada 29 April

Hingga kemarin 598.538 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabotabek

ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah kendaraan melintas di pintu Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Senin (25/4/2022). Memasuki H-7 Idul Fitri, arus mudik dari Jakarta ke Cikampek terpantau masih lengang.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Ali Mansur

Volume lalu lintas arus mudik diprediksi akan terus meningkat. PT Jasa Marga (Persero) memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 atau pada 29 April 2022.

Pgs General Manager Representative Office 2 Citra Maharani dalam keterangan tertulis, Selasa (26/4), mengatakan peningkatan volume lalu lintas pada periode arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau tanggal 8 Mei 2022. Oleh karena itu, Jasamarga Metropolitan Tollroad memastikan kesiapan tiga ruas tol, yaitu Tol Jakarta-Tangerang, Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit, dan Ruas Tol Prof Dr Ir Soedijatmo dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2022.

"Lokasi yang berpotensi terjadi kepadatan berada di titik-titik antara lain pada Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit di Simpang Susun (SS) Cawang arah Timur, GT Tomang, dan GT Halim, serta pada Ruas Tol Prof Dr Ir Soedijatmo potensi kepadatan akan terjadi di GT Cengkareng dan GT Kapuk," katanya.

Sementara itu, pada Ruas Tol Jakarta-Tangerang titik kepadatan di antaranya adalah dampak kepadatan GT Cikupa arah Merak, dampak kepadatan di GT Tomang dan akses masuk serta akses keluar rest area. Untuk menghadapi peningkatan volume lalu lintas, Jasa Marga juga menyiapkan peningkatan layanan transaksi.

Baca Juga

Peningkatan transaksi yang dilakukan dengan memastikan pengoperasian gardu dan keberfungsian peralatan tol 100 persen, pengoperasian gardu OAB (Oblique Approach Booth), dan menyiagakan personil tambahan bantu tapping serta mobile reader untuk antisipasi kepadatan di Gerbang Tol (GT).

Selain itu, pengguna jalan dapat menggunakan fasilitas pengisian e-Toll di Kantor GT Kapuk, Akses Pluit, Rest Area KM 13+500 arah Tangerang, dan KM 14+000 arah Jakarta serta penyediaan kartu perdana e-Toll di beberapa GT yaitu di GT Tomang, GT Halim, GT Cililitan, GT Senayan, GT Kapuk, dan GT Cengkareng.

Citra menambahkan, Jasa Marga telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) sebagai penyedia jasa layanan operasional tol, untuk melakukan rencana bertindak sebagai langkah antisipasi kepadatan dengan penempatan rambu VMS & Prisma, VMS Mobile, serta rekayasa lalu lintas secara situasional.

"Rekayasa dilakukan antara lain pada lokasi SS Tomang, SS Cawang arah Cikampek, SS Kembangan, dan Akses keluar serta akses masuk Rest Area apabila terjadi kepadatan pada situasi tertentu," ujarnya.

Saat ini PT Jasa Marga mencatat sebanyak 598.538 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 hingga H-7 yang jatuh pada periode Jumat-Senin (22-25 April 2022). "Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utamayaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung)," ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru, Selasa (26/4).

Menurut Heru, total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini turun 0,3 persen jika dibandingkan lalin normal periode November 2021 sebanyak 600.107 kendaraan. Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ke tiga arah yaitu mayoritas sebanyak 282.848 kendaraan (47,3 persen) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 187.495 kendaraan (31,3 persen) menuju menuju arah Barat (Merak), dan 128.195 kendaraan (21,4 persen) menuju arah Selatan (Puncak).

Adapun rincian distribusi lalin sebagai berikut, untuk arah timur, lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 159.610 kendaraan, meningkat sebesar 17,1 persen dari normal. Sedangkan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 123.238 kendaraan, turun sebesar 8,6 persen dari normal dan yang menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut sebanyak 282.848 kendaraan, meningkat sebesar 4,3 persen dari normal.

Untuk arah barat, yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak sebanyak 187.495 kendaraan, turun 2,2 persen dari normal. Untuk arah selatan, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 128.195 kendaraan, turun sebesar 6,6 persen dari normal.

Baca juga : Pengumuman! Mudik Motor Gratis Naik KA Masih Dibuka

Sementara itu Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan skenario antisipasi kepadatan lalu lintas saat arus balik dari arah timur menuju Jakarta di GT Halim pada saat arus balik libur lebaran. Termasuk antisipasi sistem satu arah (one way) dari Kalikangkung hingga KM 3.500 Halim yang akan dilaksanakan pada 7-8 Mei 2022 usai liburan Lebaran.

"Itu yang kita khawatirkan adalah bahwa gerbang tol Halim dengan hanya 13 gardu tidak akan mampu menampung jumlah kendaraan yang bagaikan air bah akan masuk ke Jakarta," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi, Selasa, Selasa (26/4/2022).

Kemudian, kata Sambodo, untuk mengantisipasi itu ada beberapa pintu keluar tol Jakarta arah Cikampek dapat dibuka untuk akses keluar kendaraan dari timur menuju Jakarta. Maka dengan dibukanya pintu keluar tol Jakarta arah Cikampek itu diperkirakan dapat mengurangi kepadatan di GT Halim.

''Ini bicara masuk Jakarta ya, orang bisa ke luar Cibatu, bisa ke luar Tambun, bisa ke luar Bekasi Timur, Bekasi Barat, Jatiwaringin, baru habis itu ke luar Halim. Dipecah-pecah supaya tidak semua kena di Halim," ungkap Sambodo.

Lanjut Sambodo, skenario pertama adalah mengupayakan agar kendaraan di lajur kanan, yang pada kondisi normal digunakan untuk rute Jakarta menuju Cikampek, bisa digunakan untuk kendaraan yang keluar tol dari timur menuju Jakarta. Kata dia, kalau lajur kiri memang sudah pasti bisa ke luar kan ke Bekasi Barat.

"Kalau yang kanan, dia tidak harus ke kiri dulu untuk bisa ke luar, dia bisa ke luar ngambil di jalur yang tadinya buat masuk sekarang dipakai buat ke luar karena kan ditutup di ujung, kan satu arah semua, jadi yang mau ke arah Cikampek kan pasti ditutup," kata Sambodo.

Baca juga : Ini Ketentuan Mudik untuk Anak dan Dewasa Terbaru

Skenario kedua disiapkan untuk memecah kepadatan di GT Halim. Yaitu dengan menutup GT Cikunir yang menuju Cawang dan mengalihkan arus lalu lintas dari Tol Layang MBZ ke JORR dan Tanjung Priok. Maka pengendara dilarang ke luar menuju Tol Kota yang dari MBZ langsung diarahkan ke JORR. Sehingga semua pengendara harus ke luar di JORR.

"Skenario ketiga, Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga untuk menyediakan mobile card reader. Itu agar mempercepat transaksi sehingga mengurangi kepadatan di gardu keluar tol," jelas Sambodo.

Sambodo mengatakan, skenario keempat akan diterapkan jika kendaraan di GT Halim mencapai lebih dari satu kilometer. Skenario tersebut adalah dengan memberlakukan kendaraan tanpa bertransaksi atau gratis saat melintasi GT Halim. Selain itu gerbang Tol Halim hingga Cawang berpotensi menimbulkan kepadatan karena penyempitan jalur.

"Karena ada penyempitan dari 4 jadi 2, ditambah arus yang dari Cibubur di Cawang. Jadi contraflow tetap kita laksanakan seperti biasanya," tutur Sambodo.

Tips merawat mobil bagi pemula. - (Republika.co.id)

 

 

 
Berita Terpopuler