Pangeran Arab Tolak Tawaran Elon Musk untuk Beli Twitter

Nominal tawaran Elon Musk dinilai tidak masuk akal.

EPA-EFE/LUCAS DOLEGA
Pangeran Alwaleed Bin Talal Bin Abdulaziz Al Saud menolak tawaran Elon Musk sebesar 43 miliar dolar AS untuk membeli Twitter.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pengusaha, investor, dan anggota keluarga kerajaan Arab Saudi yang merupakan salah satu pemegang saham utama Twitter, Pangeran Al Waleed bin Talal menolak tawaran Elon Musk sebesar 43 miliar dolar AS untuk Twitter. Walid menyebut nominal tawaran dari Elon tampak tak masuk akal.

"Saya tidak percaya tawaran yang telah diajukan @elonmusk (54,20 dolar AS) mendekati nilai intrinsik dari Twitter jika melihat prospek pertumbuhannya," cuit Alwaleed melalui akun @Alwaleed_Talal seperti dilansir dari AP pada Sabtu (16/4/2022).

Waleed bersikeras tawaran Elon yang sebesar 41 miliar dolar AS atau Rp 617,77 triliun tidak sepadan dengan prospek dan potensi Twitter di masa yang akan datang. Dalam lanjutan cuitnya, Waleed yang menjadi salah satu pemegang saham terbesar untuk Twitter dalam jangka panjang, Kingdom Holding Co. & menolak tegas tawaran Elon.

Elon sendiri langsung menimpali penolakan dalam fitur reply di akun Twitter Waleed dengan menanyakan berapa banyak saham Twitter yang dimiliki Kerajaan Arab Saudi, baik langsung dan tidak langsung.

Elon mengungkit soal rekam jejak kebebasan berpendapatan di Arab Saudi. Elon juga bertanya mengenai kasus pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, yang diduga melibatkan keluarga kerajaan.

"Apa pandangan kerajaan tentang hak kebebasan berpendapat terhadap jurnalis?" tanya Elon.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler