Cegah Gugatan Hak Cipta, Ed Sheeran Bertekad Filmkan Setiap Sesi Penulisan Lagu

Ed Sheeran memenangkan kasus gugatan hak cipta atas lagu 'Shape of You'.

Charles Sykes/Invision/AP
Ed Sheeran tampil di acara Today NBC di Rockefeller Plaza pada Kamis, 9 Desember 2021, di New York. Sheeran sudah dua kali digugat atas dugaan pelanggaran hak cipta.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah beberapa kali digugat atas dugaan pelanggaran hak cipta, Ed Sheeran kini bertekad untuk memfilmkan setiap sesi penulisan lagu. Penyanyi-penulis lagu asal Inggris itu meyakini, cara tersebut bisa membuktikan keautentikan karyanya dan mencegah gugatan hak cipta atas lagu-lagunya di masa depan.

Sheeran telah memenangkan kasus hak cipta di Pengadilan Tinggi London atas dugaan plagiat. Lagu "Shape of You" yang ditulis Sheeran bersama dua rekan penulisnya, Johnny McDaid dan Snow Patrol, dituduh menjiplak bagian dari lagu "Oh Why" milik Sami Chokri.

Sheeran dan rekan penulisnya membantah semua tuduhan tersebut. Ketiganya mengklaim bahwa mereka tidak pernah mendengar lagu "Oh Why" sebelum menulis "Shape of You".

Baca Juga

Setelah persidangan selama 11 hari, hakim memutuskan pada 6 April bahwa Sheeran tidak terbukti menjiplak frasa dari "Oh Why" saat menulis "Shape Of You". Pada 2017, Sheeran juga menyelesaikan kasus hak cipta senilai 20 juta dolar AS (Rp 287 miliar) atas single "Photograph" yang dituduh menjiplak lagu "Amazing" gubahan Martin Harrington dan Thomas Leonard.

"Saya hanya akan memfilmkan semuanya untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan. Rekaman video itu akan menjadi bukti yang nyata," kata dia, seperti dilansir dari NME, Selasa (12/4/2022).

Berbicara tentang kasus terbarunya, Sheeran mengaku senang kasus itu telah berakhir dan menang di persidangan. Namun, dia tak memungkiri bahwa menjalani proses hukum itu tidaklah menyenangkan.

"Tuntutan hukum tidak menyenangkan bagi siapa pun yang terlibat. Dan ya, saya pikir di semua sisi itu bukan pengalaman yang menyenangkan," kata dia.

Sheeran juga mengaku menyesal telah menyelesaikan kasus hak cipta senilai 20 juta dolar AS atas "Photograph" pada tahun 2017. Hal itu dinilai menjadi pemicu klaim serupa pada lagu-lagunya.

Dalam sebuah pernyataan video yang dibagikan ke Instagram, Sheeran juga menyinggung bahwa gugatan mengenai hak cipta semakin umum dilakukan. Ia menyebut, pada dasarnya itu hanya merusak industri penulisan lagu.

"Hanya ada begitu banyak nada dan sangat sedikit akord yang digunakan dalam musik pop. Suatu kebetulan pasti akan terjadi jika 60 ribu lagu dirilis setiap hari di Spotify," kata Sheeran.

 
Berita Terpopuler