Produsen Senjata Jerman Tawari Ukraina 100 Howitzer

Jerman telah memasok senjata ke Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia.

AP/Russian Defense Ministry Press S
FILE - Dalam foto yang diambil dari video yang disediakan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Jumat, 28 Januari 2022, pasukan Rusia menembakkan howitzer selama latihan di wilayah Rostov selama latihan militer di tempat pelatihan di wilayah Rostov, Rusia.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN  -- Ukraina telah menerima tawaran pengiriman sejumlah besar howitzer dari sebuah perusahaan senjata Jerman. Demikian disampaikan seorang sumber di pemerintah Jerman mengatakan, Ahad (11/4/2022).

Baca Juga

"Tawaran ini benar ada," kata sumber itu kepada Reuters tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Mengutip sejumlah sumber di pemerintah Ukraina, mingguan Jerman Welt am Sonntag melaporkan pada Sabtu bahwa pabrikan senjata Krauss-Maffei Wegmann menawarkan 100 howitzer, sejenis senjata artileri swa gerak (self-propelled), kepada Ukraina.

Mingguan itu mengatakan pabrikan itu saat ini belum siap mengirimkan senjata tersebut dan menyarankan agar militer Jerman mendistribusikan 100 unit howitzer milik mereka ke Kiev.

Perusahaan itu akan mengirimkan senjata baru ke militer Jerman jika howitzer mereka sudah siap. Kemungkinan mulai paruh kedua 2024.Krauss-Maffei Wegmann belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya.

Seorang juru bicara di kementerian pertahanan Jerman menolak untuk bicara. Menyusul invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari, pemerintah Jerman mengubah kebijakan yang mereka pegang selama ini untuk tidak mengirim senjata ke zona konflik.

Mereka mengatakan akan memasok berbagai senjata, termasuk rudal Strela, ke Ukraina. Kanselir Olaf Scholz pada Jumat mengatakan penting bagi Jerman untuk hanya memasok senjata yang biasa dipakai tentara Ukraina, seperti peralatan militer tua dari masa komunis Jerman Timur.

 
Berita Terpopuler