UI akan Terima 9.300 Mahasiswa Baru Lewat Empat Program, Ini Perbedaan Keketatannya

Keketatan jalur SBMPTN UI berkisar 1,06 hingga 3,76.

network /Kampus Republika
.
Rep: Kampus Republika Red: Partner

Universitas Indonesia (UI) UI akan menerima 9.300 mahasiswa baru yang dibagi dalam dalam empat program pendidikan. Foto :ui.ac.id

Kampus—Universitas Indonesia (UI) UI akan menerima 9.300 mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 lewat lima jalur penerimaan. Jalur tersebut adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Seleksi Masuk (SIMAK) UI, Talent Scouting, serta Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB).

Pemerimaan mahasiswa itu dibagi dalam empat program pendidikan. Untuk program S1 Reguler, 5.563 kursi di 64 program studi diperebutkan melalui SNMPTN (20%), SBMPTN (30%), dan jalur mandiri UI (50%). Adapun 1.536 kursi di program S1 Paralel dan 1.500 kursi di program pendidikan Vokasi dibuka melalui PPKB dan SIMAK UI. Program pendidikan S1 Kelas Internasional (KKI) menyediakan 701 kursi yang diambil melalui Talent Scouting (40%) dan SIMAK UI (60%).

Baca juga : UI Terima 1.115 Mahasiswa Baru Melalui SNMPTN 2022

UI Siapkan 1.576 Kursi di SBMPTN 2022, Cek Prodi Paling Banyak Peminat

Empat program ini memiliki keketatan yang berbeda. Pada 2021, keketatan seleksi program S1 Reguler jalur SNMPTN berkisar 2,2%–5,9% dan jalur SBMPTN 1,06%–3,76%. Jalur SIMAK UI persainganya lebih berat, keketatanya 0,87%–1,75%. Pada program S1 Paralel, keketatan jalur PPKB berkisar 1,05%–14,08%. Sementara itu, jalur PPKB pada program Vokasi memiliki keketatan di atas 20%, sedangkan jalur Talent Scouting pada program S1 KKI memiliki keketatan di atas 10%. Persentase ini berkaitan dengan tingkat persaingan yang dihadapi para peserta.

“Kami ingin agar informasi penting UI dapat diperoleh masyarakat luas dari berbagai penjuru nusantara dan berbagai ragam suku, bangsa, budaya, serta latar belakang ekonomi-sosial. UI adalah milik kita bersama. Siapa saja yang bersungguh-sungguh belajar serta mempersiapkan diri memiliki kesempatan yang sama untuk menembus jalur masuk UI yang merupakan salah satu seleksi paling kompetitif di Indonesia,” kata Rektor UI Prof Ari Kuncoro, dalam acara “UI Virtual SBMPTN Info Days 2022” seperti dikutip ui.ac.id

Pada tahun ini, UI masih ditunjuk oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai salah satu PTN pusat penyelenggara UTBK dari 74 pusat UTBK PTN di seluruh Indonesia. “Bagi teman-teman yang ingin mengikuti UTBK, terutama yang berdomisili di Jakarta-Depok, bisa memilih UI sebagai tempat pelaksanaan UTBK. Kami menyediakan sekitar 1.200 komputer per sesi yang bisa digunakan peserta UTBK,” kata Kepala Kantor Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UI.

Acara “UI Virtual SBMPTN Info Days 2022” yang diadakan pada 25–26 Maret lalu ini menjadi ruang untuk menyampaikan informasi terbaru seputar pelaksanaan seleksi masuk PTN, baik yang diselenggarakan secara terpusat oleh LTMPT maupun yang diselenggarakan UI. Para peserta webinar dapat berkunjung ke virtual booth pada hari kedua kegiatan ini untuk bertanya kepada narasumber tepercaya demi mendapatkan informasi terkini tentang UI. Kegiatan sosialisasi ini menjadi ikhtiar UI untuk menyediakan akses pendidikan yang inklusif, luas, dan merata.

Tes Bahasa Inggris SBMPTN 2022 Terpisah


Direktur Eksekutif LTMPT, Prof Budi Prasetio Widyobroto pada kesempatan itu memaparkan prosedur dan tahapan seleksi yang difasilitasi LTMPT, yaitu SNMPTN dan SBMPTN. Untuk SNMPTN, proses seleksi telah dilakukan. UI menerima 1.115 mahasiswa baru dari jalur tersebut. Adapun untuk SBMPTN, sebagaimana tahun sebelumnya, proses seleksi dilakukan melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Tes ini dilaksanakan dalam 2 gelombang selama 14 hari yang terbagi menjadi 28 sesi. Gelombang 1 diadakan pada 17 Mei–23 Mei dan gelombang 2 dilaksanakan pada 28 Mei–3 Juni 2022.

Materi yang diujikan dalam UTBK terdiri atas Tes Potensi Skolastik (TPS), Bahasa Inggris, dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Berbeda dengan tahun sebelumnya, Bahasa Inggris diujikan terpisah karena kemampuan tersebut dibutuhkan saat pembelajaran di universitas. Kelompok ujian UTBK meliputi saintek (sains dan teknologi), soshum (sosial dan humaniora), serta campuran. Tes saintek dan soshum diadakan selama 195 menit, sedangkan campuran 285 menit.

Untuk mendaftar UTBK, peserta wajib memiliki akun LTMPT. Bagi kelompok ujian saintek atau soshum, peserta membayar biaya UTBK sebesar Rp 200 ribu. sedangkan kelompok ujian campuran peserta membayar biaya sebesar Rp 300 ribu. Hasil UTBK selanjutnya digunakan peserta untuk mengikuti SBMPTN. Peserta diperbolehkan memilih dua program studi pada 1 PTN atau 1 program studi pada 2 PTN. Tidak ada batasan pemilihan program studi selama sesuai dengan bidang keilmuan. Peserta yang memilih program studi Seni dan Olahraga wajib mengunggah portofolio.

“Peserta dari keluarga kurang mampu dapat mengajukan bantuan biaya pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah,” jelas Budi.

Budi memaparkan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) sama-sama mengelola KIP Kuliah. KIP Kuliah yang dikelola Kemdikbudristek dapat dipakai untuk mendaftar PTN di bawah Kemdikbudristek. Sedangkan KIP Kuliah di bawah Kemenag, hanya bisa mendaftar di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Menurut Budi, KIP Kuliah ini dapat dilihat di https://puslapdik.kemdikbud.go.id/.

Baca juga :

Ini Jadwal Pendaftaran Seleksi Masuk UI untuk D3 Sampai S1

Prodi dengan Peminat Paling Banyak di SBMPTN

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id. Silakan menyampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

 
Berita Terpopuler