Rusia dan India Pakai Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak-Perangkat Keras Militer

India dan Rusia akan menggunakan rupee-rubel dalam transaksi dagang.

EPA
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyebut transaksi dengan India akan menggunakan mata uang lokal.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan meningkatkan penggunaan mata uang non-Barat untuk perdagangan dengan "negara-negara sahabat", seperti India. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Jumat (1/4/2022), memuji New Delhi sebagai teman yang tidak mengambil "pandangan sepihak" tentang perang Ukraina.

Lavrov mengunjungi India untuk menopang dukungan dari negara yang telah lama dianggap Rusia sebagai sekutu. Kunjungan ini berlangsung sehari setelah pejabat Amerika Serikat (AS) dan Inggris menekan India untuk menghindari merusak sistem keuangan berbasis dolar serta sanksi yang dikenakan pada Rusia atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari.  

"Kami berteman. India melihat krisis Ukraina dalam keseluruhan fakta dan bukan hanya sepihak," kata Lavrov.

Lavrov mengatakan, bank sentral Rusia beberapa tahun lalu telah membuat sistem komunikasi informasi keuangan. Sementara itu, India memiliki sistem serupa.

Baca Juga

"Sangat jelas bahwa semakin banyak transaksi akan dilakukan melalui sistem ini menggunakan mata uang nasional, melewati dolar, euro dan mata uang lainnya," ujar Lavrov.

Rusia adalah pemasok peralatan pertahanan terbesar ke India. Lavrov mengatakan, India dan Rusia akan menggunakan mekanisme rupee-rubel untuk memperdagangkan minyak, perangkat keras militer, dan barang-barang lainnya.

"Kami siap memasok barang apa pun yang ingin dibeli India. Saya tidak ragu bahwa cara akan (ditemukan) untuk melewati hambatan sanksi sepihak ilegal oleh Barat. Ini juga berkaitan dengan bidang kerja sama militer-teknis," kata Lavrov.

Dalam kesempatan tersebut, Lavrov juga bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. Lavrov menjelaskan kepada Modi tentang operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

"Perdana Menteri mengulangi seruannya untuk penghentian awal kekerasan, dan menyampaikan kesiapan India untuk berkontribusi dengan cara apa pun untuk upaya perdamaian," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri India.

India telah membeli jutaan barel minyak mentah dari Rusia dengan harga diskon sejak perang meletus di Ukraina. Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman mengatakan kepada CNBC-TV18 bahwa India akan terus membeli minyak diskon dari Rusia.

India juga telah dikontrak untuk membeli minyak bunga matahari dari Rusia. India mendapat harga rekor tinggi setelah pasokan dari Ukraina berhenti.

"Saya akan mengutamakan kepentingan nasional negara saya dan saya akan mengutamakan keamanan energi," kata Sitharaman.

 
Berita Terpopuler