Ramadhan, Prisma At-Tin Gelar Kelas Bahasa Arab dan Hafalan Alquran

Selama Ramadhan, Prisma At-Tin menggelar kelas bahasa Arab dan Hafal Alquran

Masjid At Tin
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemuda Remaja Islam Masjid Agung (Prisma) At-Tin menyelenggarakan rangkaian agenda yang khusus diselenggarakan selama bulan Ramadhan 1443 H. Ada tiga kegiatan utama yang siap digelar oleh Prisma untuk semua kalangan.

Baca Juga

Ketua Prisma At-Tin Muhamad Husni menyampaikan, agenda tersebut dinamai "Tarhib Ramadhan", yang meliputi tiga kegiatan utama. Agenda ini digelar dengan maksimal peserta 200 orang. Biaya pendaftaran Rp 20 ribu dan biaya untuk mengikuti tiga kegiatan utama yaitu Rp 50 ribu.

"Jadi dengan total biaya Rp 70 ribu itu bisa mengikuti seluruh rangkaian agenda yang berisi tiga kegiatan," tutur dia kepada Republika.co.id, Kamis (31/3).

Husni menjelaskan, kegiatan pertama adalah kelas bahasa Arab yang digelar secara daring. Kegiatan ini dilaksanakan pada setiap hari Sabtu dan Ahad selama Ramadhan. Beberapa pengajar kelas ini merupakan alumni Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA).

Ketika jumlah peserta mencapai 200 orang, terang Husni, Prisma akan menyiapkan 20 pengajar yang masing-masing akan mengajarkan bahasa Arab kepada 20 orang. "Namun ini tergantung bagaimana nanti dan kami akan menyesuaikan dengan jumlah peserta," kata dia.

 

Kegiatan kedua ialah kajian keagamaan yang membahas secara khusus tema tentang bagaimana membangun keluarga dalam perspektif Islam. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dua kali selama Ramadhan 1443 H, tepatnya pada 10 dan 24 April, dan digelar secara daring. Pembicaranya ialah Ustadz Rizal Wahid dengan tema "Membentuk Keluarga Sakinah, Mawahdah, Wa Rahmah" dan Ustadz Haikal Hasan dengan tema "Telaga Surga Dalam Keluarga". 

Ketiga yaitu kegiatan hafalan Alquran juz 30. Para peserta nantinya bisa menyetor hafalan di waktu kapan pun tetapi diharuskan menyetor hafalannya satu kali dalam sehari. Peserta menyetor hafalan kepada mentor masing-masing secara daring, baik itu melalui voice note, zoom maupun lainnya.

"Mentor atau penanggungjawab yang disiapkan untuk menerima setoran hafalan berjumlah 10, jadi masing-masing memegang 20 peserta. Tapi jumlah mentor ini tergantung bagaimana jumlah peserta nanti," jelas Husni.

Dia menambahkan, kegiatan pada Ramadhan kali ini memang berbeda dengan tahun lalu. Bedanya, tahun lalu Prisma hanya menggelar diskusi secara daring. Sedangkan tahun ini kegiatan yang digelar lebih banyak dan variatif.

 

Husni menyampaikan, kegiatan Prisma pada tahun ini tetap diselenggarakan secara daring karena mengikuti arahan DKM Masjid Agung At-Tin. Namun, setelah ada kebijakan pemerintah yang mulai melonggarkan aturan protokol kesehatan, DKM Masjid At-Tin kini tengah meninjau kembali aturan pelaksanaan kegiatan di bulan suci Ramadhan. "Jadi untuk offline, saat ini masih belum dan kami mengikuti aturan dari DKM. Kalau diizinkan offline, tentu kami lakukan," ucapnya.

 

Husni juga mengemukakan, seluruh rangkaian kegiatan tarhib Ramadhan ini dapat diikuti semua kalangan, mulai dari pemuda hingga lansia. Dia juga mengimbau para pemuda untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan dianjurkan pemerintah dan meningkatkan ibadah serta menyambut Ramadhan dengan sukacita.

 
Berita Terpopuler