Kasus Covid-19 Harian Korsel Turun, Pasien Kritis Malah Naik

Kenaikan jumlah pasien kritis terjadi di tengah subvarian omicron.

EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Kota Seoul. Mulai Senin (12/7), pemerintah Korea Selatan (Korsel) memperketat lockdown atau karantina wilayah Covid-19 di Seoul dan wilayah yang berdekatan,
Rep: Fergi Nadira Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kasus Covid-19 harian Korea Selatan (Korsel) turun lebih dari 100 ribu menjadi sekitar 320 ribu pada laporan Kamis (31/3/2022). Namun otoritas kesehatan masih mencatat kenaikan jumlah pasien yang sakit parah terkait Covid-19 di tengah penyebaran dari subvarian 'stealth omicron' BA 2 yang amat menular.

Baca Juga

"Tercatat 320.743 infeksi virus corona baru, termasuk 24 kasus dari luar negeri, sehingga total beban kasus menjadi 13.095.631," kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) seperti dilansir laman Yonhap News Agencies, Kamis.

Hitungan harian mencapai level terendah hampir satu bulan di 187.189 kasus pada Senin, tetapi telah meningkat tajam menjadi 424.641 pada Rabu pekan ini. Kendati begitu dalam catatan hingga Kamis, angka kasus masih terbilang kecil dalam beberapa pekan terakhir.

Negara ini mencatat tren penurunan untuk pertama kalinya dalam sekitar tiga bulan. Jumlah infeksi harian melonjak hingga 621.197 pada 17 Maret. Namun, kematian dan kasus serius Covid-19 tetap tinggi.

Jumlah pasien yang sakit kritis mencapai rekor tertinggi lainnya yaitu 1.315, naik 14 dari rekor sebelumnya yang dibuat Rabu. Korsel juga itu menambahkan 375 kematian terkait Covid-19 baru pada Kamis, sehingga total kematian Covid-19 menjadi 16.230. Tingkat kematian mencapai 0,12 persen.

KDCA mengatakan, jumlah kematian dan kasus serius diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa minggu mendatang. Pemerintah telah mencari cara untuk melindungi kelompok rentan dengan lebih baik untuk mencegah kematian dan pasien yang sakit kritis.

Mulai Kamis, pemerintah mulai memberikan suntikan Covid-19 kepada anak-anak berusia antara 5 dan 11 tahun dengan vaksin Pfizer Inc. Sekitar 3,15 juta berada dalam kelompok usia ini, dan sekitar 1,3 persen dari mereka telah melakukan reservasi pada Senin.

KDCA mencatat dari anak-anak berusia 5-11 tahun, todal 1,49 juta telah terinfeksi Covid-19 dan lima anak meninggal karena virus tersebut. KDCA juga mengumumkan peresapan vaksin di seluruh negeri.

 

Hingga Kamis, 32,72 juta orang dari total populasi, atau 63,8 persen, telah menerima suntikan booster. Jumlah orang yang divaksinasi lengkap mencapai 44,48 juta, mewakili 86,7 persen.

Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan jumlah klinik lokal yang menyediakan perawatan tatap muka untuk pasien Covid-19. Hingga Kamis, total 380 klinik skala kecil tersedia untuk pasien Covid-19, naik dari 290 pada hari sebelumnya, karena pemerintah mulai menunjuk lebih banyak klinik semacam itu secara sukarela.

 

Korsel berencana untuk mengumumkan keputusannya pada Jumat tentang apakah akan menyesuaikan aturan jarak sosial saat ini atau tidak. Sebab pembatasan saat ini membatasi delapan orang pada pertemuan pribadi dan jam malam pukul 23.00 di kafe dan restoran akan berakhir pada Ahad.

 

Pemerintah telah mengupayakan pelonggaran pembatasan virus secara bertahap dalam upaya menyeimbangkan respons virus dalam sistem medis saat ini dan mendukung kembalinya masyarakat ke keadaan normal. Salah satu opsi yang mungkin adalah mengizinkan pertemuan pribadi hingga 10 orang dan operasi bisnis hingga tengah malam.

 

Namun tim transisi dari presiden terpilih Yoon Suk-yeol berjanji untuk membatalkan jam malam pada jam kerja setelah otoritas kesehatan mengkonfirmasi gelombang virus telah melewati puncaknya. "Kami akan mengumpulkan berbagai pendapat dari para ahli, serta tim transisi presiden, sebelum mengambil keputusan," kata seorang pejabat KDCA.

 

Otoritas kesehatan telah waspada atas kemungkinan peningkatan infeksi, karena subvarian "stealth omicron" BA.2 terus menyebar menjadi jenis yang dominan di negara itu dengan menyumbang 56,3 persen dari total infeksi minggu lalu.

 

 
Berita Terpopuler