Justin Bieber Digugat Gara-Gara Unggah Foto Jepretan Paparazi tanpa Bayar Royalti

Justin Bieber mengunggah foto jepretan paparazi ke media sosial.

AP
Penyanyi asal Kanada Justin Bieber tampil di penutup Formula Satu di Jeddah, Arab Saudi, Ahad (5/12/2021). Bieber digugat paparazi akibat mengunggah foto dirinya dan istri tanpa mencantumkan kredit fotografer.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Justin Bieber digugat karena mengunggah foto dirinya dan istrinya Hailey Baldwin di media sosial. Pelantun "Peaches" itu diseret ke pengadilan oleh seorang paparazi bernama Josiah Kamau karena foto yang diunggah itu tidak menampilkan kreditnya.

Josiah mengajukan gugatan di pengadilan Central District of California. Dalam dokumen pengadilan, Josiah menuduh Bieber mengunggah karyanya tahun 2020 tanpa membayar royalti.

"Akibat kesalahan (Bieber), (Kamau) telah dirugikan secara substansial," tulis pengacara yang mewakili paparazi dalam dokumen hukum itu.

Baca Juga

Kamau melalui pengacaranya juga menyebut Bieber menerima keuntungan finansial dengan memasang foto itu di media sosial. Kamau meminta ganti rugi dalam jumlah yang tidak ditentukan atas  pemakaian foto tersebut.

Foto itu masih ada di akun Instagram Bieber dan telah mengumpulkan 1,8 juta likes. Dalam foto itu, penyanyi berusia 28 tahun itu terlihat berjalan bersama Hailey di New York. Pelantun "Baby" itu mengenakan celana piama bergaris dengan kemeja abu-abu, bersama istrinya yang memakai jaket suede cokelat.

Sementara itu, dalam foto, Hailey tampak tegang saat berjalan di depan suaminya. Model catwalk berusia 25 tahun itu mengenakan kacamata hitam berukuran besar dengan setelan serbahitam.

Berita itu muncul lebih dari sepekan setelah Bieber mengajukan permintaan untuk membatalkan gugatan pencemaran nama baik atas klaim serangan seksual tidak biasa. Sumber yang dekat dengan pelantun "Stay" itu mengklaim bahwa dia memilih untuk meminta hakim membatalkan kasus yang dia ajukan pada 2020 itu.

Bieber mengatakan, tuduhan itu adalah kebohongan yang sangat jahat. Dia menyebut, publik seperti diarahkan untuk memercayai dia adalah pelaku dua dugaan insiden yang dituduhkan padanya.

"Sangat jelas bahwa kedua individu ini mencoba memanfaatkan iklim ketakutan yang merasuki industri hiburan, Hollywood, dan perusahaan Amerika, di mana ini adalah musim terbuka bagi siapa saja untuk mengajukan klaim (tidak peduli seberapa keji) tentang siapa pun, tanpa konsekuensi," tulis dokumen itu.

 
Berita Terpopuler