Difavoritkan Selama Ramadhan, Kurma yang Bagus Itu Seperti Apa?

Ketahui cara membedakan kurma yang bagus dan tidak bagus.

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pedagang buah kurma melayani pembeli di kawasan Masjid Menara Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (24/4/2021). Ketahui cara memilih kurma yang bagus.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurma menjadi kudapan yang paling banyak dicari selama bulan suci Ramadhan. Dengan semakin banyaknya penjual dan jenis yang ditawarkan, bagaimana cara membedakan kurma yang bagus dan tidak?

Republika.co.id menghubungi owner Rumah Kurma Bandung, Novrisky Yuska, untuk mengetahui jawabannya. Yuska terlebih dahulu menjelaskan perbedaan paling mendasar dari kurma, yaitu ada kurma basah dan kurma kering.

Baca Juga

Kurma basah adalah kurma yang tekstur luarnya lebih berair, sehingga harus disimpan di freezer agar tidak mudah basi. Sukari merupakan salah satu jenis kurma basah. Sementara kurma kering merupakan yang tekstur luarnya kering sehingga bisa disimpan di suhu ruangan.

"Kering itu maksudnya, kering permukaan luarnya ya, rasa dan tekstur dalamnya tetap lembut. Contoh kurma kering itu kurma ajwa," kata Yuska saat dihubungi Selasa (29/3/2022).

Lebih lanjut, Yuska mengungkap karakter umum yang bisa menjadi ciri apakah kurma itu bagus atau tidak. Pertama, baik kurma basah maupun kurma kering teksturnya dalamnya harus lembut, jika tidak lembut maka kualitasnya kurang bagus.

Kedua, kurma yang bagus bisa dilihat dari segi warna. Jika warnanya cerah dan bersih maka dipastikan kualitas kurma masih bagus. Namun demikian, perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis kurma yang memang warna asalnya hitam pekat seperti ajwa.

"Kalau ajwa  memang warna asalnya hitam, bukan hitam karena tidak bagus. Beda dengan sukari yang warna asalnya kuning keemasan, kalau disimpan lama di suhu ruangan bisa berubah jadi cokelat warnanya, itu tandanya sudah nggak bagus," kata Yuska.

Kualitas kurma tentunya bisa dikenali dari rasanya. Menurut Yuska, kalau rasa kurma terasa asam dan apek, itu dipastikan tidak bagus. Kurma yang masih bagus itu cita rasanya manis murni, segar, tidak asam atau kecut.

Kurma yang bagus juga harus bebas kutu dan jamur. Kutu dan jamur, menurut Yuska, muncul akibat proses penyimpanan kurma tidak baik.

"Jadi kalau ada kurma yang kutuan dan jamuran, jangan dibeli karena dipastikan tidak bagus," kata Yuska.

Untuk menghindari mutu kurma menjadi turun, Yuska merekomendasikan cara penyimpanan seperti yang diterapkan di Rumah Kurma Bandung. Semua jenis kurma basah disimpan di freezer.

"Kurma kering kami simpan di suhu ruangan, tapi nggak lebih dari dua bulan. Jadi insya Allah enak dan bagus," kata Yuska.

Berbicara soal omset, Yuska mengatakan bahwa penjualan kurma sejak satu bulan sebelum Ramadhan sudah mengalami peningkatan 10 sampai 11 kali lipat dari biasanya. Peningkatan penjualan kurma biasanya bertahan hingga minggu ketiga di bulan suci Ramadhan.

Kurma dijual dengan harga bervariasi, tergantung jenisnya. Kurma curah, misalnya, Yuska menawarkannya  Rp 25 ribu per kilogram.

"Sedangkan yang termahal ada medjool dan ajwa di kisaran Rp 250 ribu per kilogram, tapi kalau yang paling banyak dicari itu kurma yang harganya Rp 100 ribu-120 ribu per kilogram," kata dia.

 
Berita Terpopuler