AS: Posisi India pada Isu Ukraina tak Memuaskan

AS tak heran dengan India mengingat hubungan sejarahnya dengan Rusia.

AP/Maxar Technologies
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran umum tangki penyimpanan minyak yang terbakar dan kawasan industri di Chernihiv, Ukraina selama invasi Rusia pada Senin, 21 Maret 2022.
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Indo-Pasifik Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Mira Rapp-Hooper mengatakan posisi India pada krisis di Ukraina 'tak memuaskan'. Tapi, hal itu juga tidak mengejutkan mengingat hubungan historisnya dengan Rusia.

Pada panel diskusi, Jumat (25/3) Rapp-Hooper mengatakan perlu memberikan India alternatif untuk melanjutkan hubungan dengan Rusia. Dalam pertemuannya di New Delhi,  Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar juga membahas krisis Ukraina dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

"Kedua negara sepakat pentingnya gencatan senjata, serta kembali ke diplomasi," kata Jaishankar. India dan Cina merupakan mitra Rusia dan menolak ajakan negara-negara Barat untuk mengecam invasi ke Ukraina.

Sementara itu negosiator Moskow dalam perundingan Rusia-Ukraina, Vladimir Medinsky mengatakan kedua belah pihak sudah semakin saling memahami dalam isu-isu sekunder. Tapi progres perundingan damai masih terbatas pada sejumlah isu kunci.

"Negosiasi sudah berlangsung sepanjang pekan, dari Senin sampai Jumat, dalam format video konferensi, dan akan dilanjutkan besok, dalam isu-isu sekunder, posisinya konvergen tapi isu-isu politik utama, sebenarnya kami tidak banyak mencapai kemajuan," katanya seperti dikutip kantor berita Interfax.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler