Olahraga Ringan Ini Bisa Jadi Solusi Bagi yang Sering Nyeri Otot dan Sendi Saat WFH

Nyeri sendi-otot yang dulu lebih banyak dikeluhkan lansia kini usik orang yang WFH.

Andrea Verdelli/Getty Images
Ilustrasi bekerja dari rumah (WFH). Nyeri sendi dan otot bisa dicegah dengan melakukan olahraga ringan.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Instalasi Rehabilitas Medik (IRM) RS M Ridwan Meuraksa dr Saad Budiyono SpKFR mengingatkan pentingnya olahraga ringan untuk mencegah dan mengatasi nyeri otot dan sendi. Gangguan ini yang sering dikeluhkan orang yang menjalankan work from home (WFH) alias bekerja dari rumah.

Baca Juga

Dr Saat mengatakan, selama pandemi Covid-19, nyeri otot dan sendi juga dikeluhkan kalangan muda yang harus bekerja dari rumah. Padahal, sebelum ada pandemi, penyakit nyeri otot dan sendi identik dengan penyakit orang lanjut usia.

"Pada lansia, mereka memang mengalami degenerasi sehingga kinerja sendi dan ototnya tidak lagi maksimal," kata kepala Instalasi Rehabilitasi Medik di rumah sakit militer di bawah Kesdam Jaya itu di acara diskusi daring, Kamis (17/3/2022).

Untuk mencegah terjadinya nyeri otot dan sendi, dr Saad menyarankan agar melakukan olahraga ringan. Selain itu, pastikan intensitasnya rutin.

"Paling mudah ya (olahraganya) jalan kaki, minimal 30 menit sampai satu jam," kata dr Saad.

Sambil berjalan kaki, coba angkat tangan dan latih pernapasan. Idealnya, itu dilakukan tiga sampai lima kali dalam sepekan.

"Intinya sesuai dengan usia," kata dr Saad.

Bagi orang-orang yang gemar menjalankan olahraga berat, seperti berenang, bermain bola, hingga bersepeda, gerakan pemanasan dan pendinginan diperlukan untuk menghindari nyeri pada otot dan sendi. Untuk memastikan otot dan sendi bekerja dengan maksimal, dr Saad juga menyarankan orang-orang ketika beraktivitas baiknya tidak mengandalkan satu posisi saja.

Misalnya ketika posisi bekerja mengharuskan seseorang duduk seharian, ada baiknya setiap dua jam sekali mengganti posisi. Mengganti posisi dalam melakukan sebuah aktivitas rupanya dapat mengurangi tekanan atau kompresi pada satu bagian tubuh yang dapat berpotensi menyebabkan nyeri di bagian otot atau sendi yang menanggung beban tubuh.

"Saat kita memakai sendi dan otot, yang pasti harus disesuaikan dengan usia dan aktivitas. Jangan kita sampai berlebihan, jangan sampai digunakan berlebihan. Jangan melampaui kapasitas kita," jelasnya.

Perlu diingat juga sendi dan otot juga tidak boleh terlalu lama tidak digerakkan. Sendi dan otot harus bergerak sesuai dengan kapasitasnya.

Menurut dr Saad, tidak hanya dari kegiatan yang melibatkan otot yang perlu diperhatikan, asupan yang bergizi juga dibutuhkan. Dengan asupan yang tinggi kalsium dan mendukung massa otot tentunya akan lebih baik ketimbang makanan siap saji yang tinggi kolestrol dan berdampak buruk bagi tubuh.

 

 
Berita Terpopuler