Meski Ada Tren Penurunan Indikator, Kemenkes: Indonesia Masih dalam Situasi Pandemi

Kemenkes sebut Indonesia sudah bersiap untuk membuat langkah menuju arah endemi.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Kemenkes menyatakan, Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19, namun ada tren indikator pengendalian pandemi yang terus menunjukkan hal positif untuk mengarah ke endemi.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga kini Indonesia masih dalam situasi pandemi Covid-19. Namun, seiring adanya tren penurunan di beberapa aspek, Kementerian Kesehatan telah menyusun beberapa skenario transisi endemi.

"Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19, tapi dengan banyaknya tren indikator pengendalian pandemi yang terus menunjukkan hal positif, kita sudah mulai bersiap-siap kemudian membuat langkah-langkah untuk menuju ke arah endemi," ujar Nadia dalam konferensi pers secara daring, Selasa (14/3/2022).

Nadia menjelaskan, dalam transisi menuju endemi terdapat beberapa tahapan yang harus dilewati. Salah satu cara pengendalian pandemi mencakup laju penularan yang harus berada di angka kurang dari 1, positivity rate harus berada di bawah lima persen, serta angka case fatality rate harus berada di bawah tiga persen.

"Kita tahu di saat ini masih cukup tinggi angka kasus harian konfirmasinya. Kemarin dilaporkan 9.000 (kasus baru), kematian masih 200, dengan keterisian perawatan rumah sakit yang juga masih sekitar 20 persen," ungkapnya.

Selain itu, reproduction number atau angka reproduksi yang merupakan rata-rata banyak orang yang terinfeksi akibat terpapar dari satu orang yang positif atau sakit, harus di bawah satu persen. Untuk saat ini, reproduction number Indonesia masih di atas satu persen.

"Ini menunjukkan laju penularan masih terjadi dan pandemi belum terkendali. Jadi ini transisi adalah suatu masa di mana periode kita dari pandemi menuju arah endemi," jelasnya.

Baca Juga

Nadia memastikan, pemerintah RI tidak rerburu-buru mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi. Sebab, hal yang terpenting, pada fase endemi nanti adalah tetap hidup berdampingan dengan Covid-19, namun penyakit tersebut tidak akan mengganggu keberlangsungan aktivitas masyarakat.

"Kita tahu endemi itu artinya bukan berarti kasus Covid-19 tidak ada sama sekali, tapi tetap kasus itu akan ada karena kita tahu untuk menghilangkan suatu penyakit butuh waktu lebih panjang, bahkan ratusan tahun. Tentu kita harus hidup berdampingan dengan  Covid-19," tuturnya.

Tiga Skenario Pandemi Menuju Endemi - (infografis republika)

Negara tetangga, Malaysia, telah mengumumkan bahwa mereka akan masuk fase transisi ke endemi pada 1 April. Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan, keputusan ini mempertimbangkan berbagai faktor, melakukan penilaian resiko, mempertimbangkan pendapat Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH), dan rekomendasi dari empat menteri yang mengurusi Covid-19.

 
Berita Terpopuler