Ilmuwan Israel Klaim Bisa Perpanjang Masa Subur Perempuan, Caranya?

Ilmuwan Israel mengaku dapat memperpanjang masa subur perempuan.

Prayogi/Republika
Ibu hamil memperlihatkan hasil USG janinnya. Ilmuwan di Israel mengklaim mampu memperpanjang masa kesuburan perempuan.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan di Israel mengklaim mampu memperpanjang masa subur perempuan. Mereka mengaku berhasil membalikkan mekanisme penuaan pada sel telur menggunakan obat antivirus.

Pada manusia, akumulasi kerusakan pada materi genetiknya terjadi pada sel telur ketika seorang perempuan masih relatif muda. Pada saat perempuan berusia akhir tiga puluhan, sering kali sel telurnya telah mengumpulkan begitu banyak kerusakan pada DNA, sehingga tidak dapat matang dan tidak bisa dibuahi.

Para peneliti di Hebrew University of Jerusalem menunjukkan bahwa obat antivirus bisa membalikkan proses penuaan sel telur pada tikus dan manusia. Sel telur dapat dikembalikan seperti masa muda.

Baca Juga

Selain itu, keberhasilan serupa juga dicapai menggunakan manipulasi genetik dengan memasukkan dua gen ke dalam DNA sel telur tikus. Gen yang ditanamkan menghasilkan enzim yang mencegah rantai peristiwa yang mengarah pada aktivasi bagian DNA yang merusak.

"Dalam satu dekade, saya berharap kita dapat meningkatkan kesuburan di antara perempuan yang lebih tua yang menggunakan obat antivirus," ujar Kepala Chromatin and Aging Research Lab di
Faculty of Dental Medicine, Hebrew University of Jerusalem, Michael Klutstein, seperti dilansir dari laman Times Now News, Senin (14/3/2022).

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Aging Cell. Tim berhasil mengidentifikasi salah satu proses penuaan yang mencegah keberhasilan pematangan sel telur. Yang paling penting di antara itu adalah hilangnya proses regulasi yang biasanya menghentikan bagian DNA yang merusak menjadi aktif.

Penelitian tim Hebrew University of Jerusalem menggunakan sel telur tikus dan manusia, tak hanya mengidentifikasi detail proses ini tapi juga menunjukkan bagaimana mereka saling terkait. Pada akhirnya, mencegah sel telur menjadi matang.

Untuk mengonfirmasi temuan mereka, tim kemudian menggunakan bahan kimia yang meniru proses sebenarnya yang menghentikan represi bagian DNA sel telur dan membebaskan virus yang merusak DNA. Mereproduksi proses penuaan secara artifisial memungkinkan tim untuk menghubungkan proses hilangnya regulasi genomik dan ekspresi elemen yang merusak dalam sel telur yang menua.

Tahap akhir penelitian mereka menguji cara untuk membalikkan proses penuaan yang merusak yang bekerja di sel telur.

"Jika virus atau bagian dari virus dilepaskan dan diaktifkan pada telur yang menua, maka mungkin obat antivirus dapat mencegah proses ini dan kerusakan yang diakibatkannya," ujar tim tersebut.

 
Berita Terpopuler