Kasus Positif Indonesia Sudah Didominasi Sub Varian BA.2

Sub varian BA.2 menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 dan kematian di tiga negara.

Antara/Galih Pradipta
Warga berjalan di dekat mural bertema pencegahan penyebaran Covid-19 di Jakarta. Dalam dua bulan terakhir, penularan Covid-19 di Tanah Air didominasi sub varian BA.2.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Dian Fath Risalah, Rahma Sulistya, Antara

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, Indonesia sudah mendeteksi keberadaan sub varian Omicron BA.2. Bahkan, dalam dua bulan terakhir, penularan Covid-19 di Tanah Air didominasi sub varian tersebut.

"Sub varian ini sudah ada di Indonesia. Hasil final genome sequencing kami yang terakhir dalam dua bulan lebih, kami sudah lakukan 8.032 genome sequencing di akhir-akhir porsi BA.2 ini sudah dominan di Indonesia," ucapnya dalam konferensi pers secara daring, Senin (14/3/2022) sore.

Budi mengatakan sub varian ini telah menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 dan kematian di tiga negara seperti Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris. Tapi, dia meminta masyarakat tidak perlu panik untuk menyikapinya.

"Alhamdulillah kita tidak melihat dan mudah-mudahan tidak akan melihat adanya kenaikan kembali dari jumlah kasus,"

Lebih lanjut Budi menjelaskan, khusus di Hongkong, lonjakan tidak hanya terjadi pada kasus terkonfirmasi positif , namun angka kematian akibat Covid-19 pun turut meningkat. Wakil Menteri BUMN itu menerangkan, peningkatan kasus fatalitas Covid-19 di Hong Kong dipicu vaksinasi pada kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) masih rendah, sekitar 26 persen. Berdasarkan data, pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit di Hong Kong merupakan lansia.

Oleh karenanya, ia memastikan agar percepatan vaksinasi terus dikejar. Khususnya untuk kelompok rentan lansia dan komorbid. "Karena sudah terbukti mereka adalah orang-orang atau segmen populasi untuk sangat rawan untuk masuk ke rumah sakit dan untuk meninggal. Kita harus membantu meyakinkan mereka agar bisa divaksin minimal dua dosis," tegas Budi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, kenaikan kasus di beberapa negara Eropa tersebut terjadi karena adanya kebijakan pelonggaran protokol kesehatan dan penyebaran sub varian Omicron BA.2. “Terjadi kenaikan kasus di Eropa sejalan dengan kebijakan melonggarkan protokol kesehatan dan penyebaran sub varian BA.2 yang baru,” ujar Luhut saat konferensi pers hasil rapat terbatas evaluasi PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/3/2022).

Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah akan mengambil kebijakan secara lebih berhati-hati ke depannya. Ia juga menekankan, penerapan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker masih harus terus dilakukan.

Sementara itu kondisi kasus di Indonesia saat ini disebutnya terus mengalami tren penurunan kasus. Jumlah kasus positif per hari ini pun tercatat berada di bawah 10 ribu kasus, sedangkan jumlah kesembuhan mencapai lebih dari 39 ribu kasus.

Kondisi ini sejalan dengan penurunan kasus dan rawat inap di seluruh provinsi di Jawa dan Bali yang signifikan. Namun demikian, ia mengakui jumlah orang yang diperiksa juga mengalami penurunan seiring dengan tak diberlakukannya lagi syarat antigen untuk perjalanan.

Untuk dapat mengidentifikasi kasus dan menghindari potensi lonjakan kasus dengan cepat, pemerintah meminta seluruh daerah untuk kembali memperkuat kapasitas testing dan juga tracing.

Hari ini, tercatat kasus aktif Covid-19 kembali turun dan sudah menyentuh angka 312.958 atau turun 29.938 setelah sehari sebelumnya Ahad (13/3/2022) sempat di posisi 342.896 Kasus aktif adalah jumlah orang yang positif Covid-19 dan masih menjalani isolasi atau perawatan di rumah sakit.

Penurunan kasus aktif ini konsisten sejak Senin (28/2/2022) dari 569.736 hingga kini mulai menyentuh angka 300 ribu. Angka kasus konfirmasi harian hari ini juga mengalami penurunan menjadi 9.629 dari hari sebelumnya yang berada di angka 11.585. Untuk konfirmasi kematian hari ini, tercatat 271orang meninggal, total jumlah kematian karena Covid-19 sebanyak 152.437.

Sementara itu, 5.434.728 orang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, setelah bertambah 39.296 pada hari ini. Adapun, jumlah spesimen hari yang diperiksa sebanyak 195.229.





Baca Juga

Sub varian Omicron BA.2 menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang dapat menyebabkan perbedaan hasil tes PCR. "Saat ini varian Omicron berdasarkan susunan genetiknya di kategorisasi menjadi B.1.1.529, BA.1, BA.2 dan BA.3. Khususnya Omicron BA.2 tengah menjadi perhatian karena memiliki mutasi yang dapat menyebabkan perbedaan hasil PCR," ujar Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Pada Omicron lainnya, kata dia, ada mutasi berupa hilangnya susunan tertentu pada gen S dapat memunculkan deteksi gen lainnya. Namun, gen S tidak terdeteksi atau S Gene Target Failure (SGTF) pada tes PCR.

"Pada Omicron BA.2 susunan ini tidak hilang sehingga PCR tidak memunculkan hasil SGTF atau hasilnya sama dengan varian lain yang bukan Omicron, padahal BA.2 merupakan salah satu jenis Omicron," paparnya.

Omicron BA.2 memang mendapay julukan "varian siluman" alias stealth variant. Sifat genetik tertentu membuatnya agak sulit untuk dibedakan dengan cepat dari Delta melalui tes PCR karena apa yang dikenal sebagai "kegagalan target gen S (S gene target failure)". BA.2 tidak memiliki kekhasan genetik yang sama dengan omicron awal hingga bisa terlihat seperti delta pada pengujian.

"Bukannya tes PCR tidak mendeteksinya, hanya saja BA.2 tidak terlihat seperti Omicron. Jangan sampai kesannya 'siluman Omicron' itu artinya kita tidak bisa mendeteksinya. Semua tes PCR kita masih bisa mendeteksinya," kata dr Wesley Long selaku ahli patologi di Houston Methodist Texas, Amerika Serikat, yang telah mengidentifikasi tiga kasus BA.2, dilansir AP.

Beberapa ilmuwan khawatir varian ini juga bisa lebih menular. Di sisi lain, mereka mengatakan, masih banyak yang belum diketahui tentang hal itu. Kemungkinan varian ini lebih kebal terhadap vaksin atau dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah juga masih menjadi tanda tanya.

Varian BA.2 muncul jauh lebih umum di Asia dan Eropa. Menurut Statens Serum Institut yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Denmark, 45 persen kasus Covid-19 di negaranya pada pertengahan Januari 2022 didominasi varian ini. Angkanya naik 20 persen dibandingkan dua pekan sebelumnya.

Son of Omicron atau BA.2. - (Republika)



 
Berita Terpopuler