PBB: 351 Warga Sipil Tewas di Ukraina Sejak Invasi Rusia

Angka kematian warga sipil di Ukraina kemungkinan lebih tinggi

AP/Efrem Lukatsky
Paramedis Ukraina menutupi dengan bendera Nasional makam rekan mereka Valentyna Pushych yang dibunuh oleh pasukan Rusia di sebuah pemakaman di Kyiv, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari. Menurut misi pemantau PBB, Sabtu (5/3/2022), angka sebenarnya kemungkinan "jauh lebih tinggi".

Baca Juga

Sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roketserta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas, kata pemantau dari OHCHR.

OHCHR adalah kantor komisioner tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia. "OHCHR meyakini bahwa jumlah (korban) yang sesungguhnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah kekuasaan Pemerintah dan dalam beberapa hari belakangan, sebab perolehan informasi dari sejumlah titik perang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi," katanya.

Misi itu menyebutkan bahwa dugaan soal ratusan korban jiwa berjatuhan di Volnovakha belum dikonfirmasi. Di kota itu, jalur evakuasi yang aman sedang diupayakan untuk melewati pengepungan pasukan Rusia.

Baca juga:

Harga Barang Naik, Kantor Staf Presiden Minta Masyarakat Kurangi Produk Impor

 
Berita Terpopuler