Aneka Permintaan Mukjizat Oleh Kafir Makkah Tak Juga Buahkan Iman

Mukjizat Alquran sebenarnya tidak bisa dimungkiri orang musyrik

pxhere
Ilustrasi Alquran. Mukjizat Alquran sebenarnya tidak bisa dimungkiri orang musyrik
Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT dalam Surat Ar Rad ayat 31 dan tafsirnya menjelaskan tentang kebesaran Alquran sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW. Ayat ini diturunkan karena orang-orang kafir meminta Rasulullah SAW membuktikan kemukjizatan Alquran. 

Baca Juga

وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ

“Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Alquran).

Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya.

Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah (penaklukkan Makah). Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.” (QS Ar Rad ayat 31)

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat ini, Allah SWT menjelaskan kebesaran Alquran sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW.

Ayat ini menjelaskan bahwa walaupun ada satu bacaan atau Kitab Suci yang dapat menyebabkan gunung-gunung dapat berjalan, bumi dapat terbelah, atau orang-orang yang telah mati dapat hidup kembali dan berbicara, tetap akan ada orang-orang yang tidak beriman. 

Maksud pernyataan di atas adalah bahwa Allah SWT telah memberikan mukjizat kepada Nabi Musa, seperti Gunung Tur dapat berjalan, dan batu dapat mengeluarkan mata air setelah dipukul dengan tongkatnya. Allah SWT juga telah memberikan mukjizat kepada Nabi Isa, sehingga ia dapat menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. 

Kepada Nabi Muhammad SAW, Allah SWT telah memberikan mukjizat terbesar yaitu Alquran, mukjizat yang bersifat abadi dan tetap dapat dilihat sampai sekarang.

Alquran mengandung bukti-bukti yang menunjukkan kebesaran kekuasaan Allah dan keindahan ciptaan-Nya. Selain itu, Alquran membawa hikmah-hikmah, hukum-hukum, dan peraturan-peraturan yang diperlukan manusia untuk mengatur kehidupan dalam berbagai bidang.

Baca juga: Mualaf Edy, Takluknya Sang Misionaris di Hadapan Surat Al Ikhlas

Baik ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya, yang menjamin kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat jika mereka mau memahami dan mengamalkannya. Dengan demikian, mereka akan tampil menjadi bangsa dan umat yang terbaik di bumi ini.

Menurut Ath Thabrani dari Ibnu Abbas bahwa ada sekelompok kaum musyrikin Makkah, antara lain Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah, mengadakan pertemuan di belakang Kabah, dan mengutus seseorang untuk memanggil Rasulullah SAW. 

Nabi Muhammad SAW lalu datang ke tempat mereka, dan Abdullah bin Abi Umayyah mengatakan kepadanya bahwa mereka akan bersedia menjadi pengikutnya apabila beliau dapat membuktikan kemukjizatan Alquran untuk memindahkan gunung-gunung yang berada di sekitar Makkah.

Sehingga tempat tersebut menjadi lapang dan bisa dijadikan sebagai lahan pertanian. Jika hal tersebut dapat dilakukan Rasulullah SAW, barulah mereka percaya bahwa beliau benar-benar nabi dan rasul. 

Mereka juga meminta kepada Rasulullah SAW agar dapat menguasai angin dan menjadikannya sebagai kendaraan pulang pergi dari Makkah ke negeri Syam. Menurut mereka, ini akan membuktikan bahwa Muhammad SAW betul-betul nabi dan rasul Allah SWT seperti Nabi Sulaiman yang mampu menggunakan angin sebagai kendaraan. 

Selain itu, mereka juga meminta agar Nabi Muhammad SAW menghidupkan kembali nenek moyangnya yang telah lama meninggal dunia, seperti Qushai bin Kilab atau siapa saja yang mereka inginkan di antara nenek moyang mereka yang sudah mati. 

Mereka akan menanyakan kepada orang yang dihidupkan itu apakah dakwah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW benar atau tidak.

Menurut mereka, hal ini adalah untuk membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW benar-benar nabi dan rasul Allah SWT sebagaimana halnya Nabi Isa alaihissalam yang dengan mukjizatnya dapat menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. 

Allah SWT lalu menurunkan ayat di atas untuk menegaskan bahwa seandainya Allah SWT mengabulkan apa-apa yang mereka minta itu menjadi bagian dari kemukjizatan Alquran, pasti hal itu dapat terjadi, karena semuanya berada di bawah kekuasaan-Nya.

Akan tetapi, seandainya hal tersebut benar-benar dikabulkan, mereka tetap tidak akan beriman kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan Alquran yang merupakan mukjizatnya. 

Nabi Muhammad SAW sangat ingin agar mereka itu beriman, namun mereka itu tidak juga beriman, bahkan mengajukan permintaan yang beraneka ragam.

Oleh karena itu dalam ayat ini, Allah SWT memberikan hiburan kepadanya dengan menegaskan bahwa dia dan orang-orang Mukmin harus betul-betul memahami bahwa jika Allah SWT menghendaki semua manusia beriman, pastilah Allah memberi petunjuk kepada mereka semuanya. 

Baca juga: Kisah Puji dan Agus, Suami Istri yang Bersama-sama Masuk Islam

Selain itu, orang-orang Mukmin harus meyakini pula bahwa orang-orang kafir itu senantiasa akan ditimpa bencana dan kemurkaan Allah SWT karena kekafiran dan perbuatan buruk mereka.

Bencana itu bisa terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sehingga akhirnya datanglah apa yang dijanjikan Allah SWT, yaitu kehancuran mereka sendiri.

 

Pada akhir ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa janji Allah SWT untuk menolong kaum Muslimin dan membinasakan orang-orang kafir pasti akan terjadi, karena Allah tidak akan menyalahi janji-Nya.     

 
Berita Terpopuler