3 Faktor Mengapa Isra Miraj adalah Peristiwa Agung dan Istimewa 

Isra Miraj merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT

MGIT03
Ilustrasi Isra Miraj. Isra Miraj merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT
Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perjalanan Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. 

Baca Juga

Sebagai bentuk penghormatan tertinggi umat Islam harus selalu memperingati Miraj setiap malam hari. 

"Mari sering-seringlah kita Miraj di malam hari," ajak Pimpinan Majelis Talim dan Zikir Baitul Muhibin, Habib Abdurrahman Asad Al Habsyi, saat menyampaikan tausiahnya, dikutip Republika.co.id, Rabu (2/3/2022). 

Habib Abdurrahman Asad Al Habsyi mengatakan, perjalanan penting Nabi Muhammad SAW ini diabadikan Allah SWT di dalam surat Al Isra ayat 1 yang artiny: 

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Mahmendengar, Mahamelihat." 

Menurutnya, Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa bersejarah di kalangan umat Islam. 

Setiap 27 Rajab umat Islam di dunia mengenang peristiwa  yang mahadahsyat tersebut.  

"Di mana Sang Khaliq memperjalankan hamba pilihan-Nya (Muhammad SAW) dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha hingga ke Sidratal Muntaha," katanya. 

Habib Abdurrahman Asad Al Habsyi, memastikan dalam memperingati Isra Miraj, banyak hikmah yang dapat umat Islam petik. Untuk itu sudah sepatutnya umat Islam mengambil pelajaran dalam peristiwa penting ini. 

Menurutnya yang perlu diperhatikan dalam peristiwa ini adalah pertama marilah renungkan redaksi Ilahiyah mengenai perjalanan tersebut yang dimulai dengan kata "subhana" (Mahasuci Allah).  Karena, setiap ayat yang diawali dengan kata "subhana" mengandung pesan akan sesuatu yang tidak bisa dicerna akal, tapi harus dipahami dengan keyakinan. 

"Saking spesialnya kejadian ini, Allah SWT sendiri memuji diri-Nya dengan ucapan "subhana". Barangkali inilah salah satu bukti bahwa Allah adalah Maha dari segala maha. Maha tanpa batasan ruang, waktu, bahkan massa," katanya. 

 

Kedua, perjalanan Isra mungkin masih bisa dideteksi dengan sains dan teknologi, tetapi perjalanan Miraj sama sekali di luar kemampuan otak pikiran manusia. Perjalanan Miraj ini, juga masih diperdebatkan banyak ulama, apakah dengan fisik dan roh Rasulullah SAW atau hanya rohaninya saja.  

"Mayoritas ulama Sunni memahami bahwa yang diperjalankan Tuhan ke Sidratil Muntaha ialah Nabi Muhammad SAW secara utuh, lahir dan batin," katanya. 

Sementara pendapat lain memahami hanya rohaninya saja. Bagi kita tidak terlalu penting untuk dipersoalkan apakah fisik dan rohani atau hanya fisik saja, karena perjalanan suci tersebut bukanlah kehendak dan keinginan Rasulullah SAW, tetapi kehendak dan keinginan Allah SWT. 

Ketiga, terjadi pada malam hari.  Ada beberapa alasan mengapa Isra Miraj terjadi pada malam hari sebagaimana dijelaskan oleh Imam Jalaluddin As Suyuthi dalam kitabnya, Al-Ayatul Kubra fi Syarhi Qisshat al-Isra

Di antaranya kata beliau bahwa malam merupakan waktu yang sunyi sehingga dinilai sebagai saat yang istimewa dan sangat pas untuk berkhalwat atau menyendiri guna mendekatkan diri kepada Allah SWT.  

"Malam merupakan waktu yang tepat untuk berkumpulnya seseorang dangan orang yang dicintai-Nya. Malam merupakan satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah sebagai waktu terbaik dari seribu bulan (lailatul qadar). Tidak ada waktu lain selain malam yang memiliki keistimewaan seperti ini," katanya. 

Habib Abdurrahman Asad Al Habsyi, mengatakan sebagai gambaran sederhana, ketika di malam hari kita menyalakan radio, maka gelombang yang kita tangkap akan jernih dan lebih mudah dari siang hari. Sebab gelombang radio tersebut tidak mengalami gangguan terlalu besar yang saling bersinggungan dengan gelombang lainnya.  

Baca juga: Kisah Puji dan Agus, Suami Istri yang Bersama-sama Masuk Islam

 

"Begitulah gambaran sederhananya, sebab waktu malam hari adalah waktu yang paling kondusif untuk perjalanan super spesial demi kelancaran perjalanan ini," katanya. 

"Marilah kita dengan momentum Isra Miraj ini kita terus berusaha menjadi pribadi yang terus merajut keintiman dengan Sang Khaliq, "khususnya" di waktu malam," katanya. 

Tentang hal ini Allah SWT dalam surat Al Insaan ayat 25-26 berfirman yang artinya: 

 

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا "Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari."   

 
Berita Terpopuler