Invasi Rusia Disebut demi Kepentingan Pribadi Putin

Serangan ke Ukraina dinilai bukan atas nama rakyat Rusia.

AP/Alexei Nikolsky/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya memulai serangan terhadap Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mikhail Khodorkovsky, mantan taipan minyak yang berseberangan dengan Kremlin, mengatakan invasi Vladimir Putin di Ukraina merupakan pengkhianatan terhadap kepentingan Rusia. Dia juga mengatakan konflik tersebut hanya dipicu untuk mempertahankan kekuasaan klan Putin.

"Kita harus memperjelas bahwa Putin dan kelompoknya lah yang memulai perang untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Bukan rakyat Rusia," kata Khodorkovsky.

"Memicu perang agresi dan menggunakan angkatan bersenjata demi keuntungan pribadi menandakan bahwa junta pimpinan Putin telah merebut kekuasaan di Rusia," kata dia. "Saya minta Anda untuk melakukan apa pun yang Anda bisa, siapa saja di tempat Anda, untuk menghentikan perang ini."

Khodorkovsky, yang pernah menjadi orang terkaya Rusia, ditangkap di atas sebuah pesawat di Siberia pada 2003 dan dipenjara atas penghindaran pajak dan penipuan. Perusahaan minyaknya, Yukos, yang dulu berjaya, kemudian terpecah, dilansir dari Reuters, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga

 
Berita Terpopuler