Rajin Sikat Gigi Tapi Masih Bau Mulut? Batu Amandel Bisa Jadi Penyebabnya

Batu amandel umumnya terbentuk di bagian belakang mulut dan bisa menyebabkan bau.

Instagram / @LondonDentist
Dokter gigi Vikas Prinja memperlihatkan batu amandel penyebab bau mulut. Ia menayangkan video edukasinya melalui akun TikTok London Dentist.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bau mulut bisa dipicu oleh kebersihan mulut dan gigi yang tak terawat dengan baik. Namun, pada sebagian orang, bau mulut masih tetap terjadi meski sudah rajin sikat gigi dan flossing. Bau mulut ini mungkin disebabkan oleh adanya batu amandel.

"Bila Anda mengalami bau mulut dan Anda tidak tahu apa yang mungkin menyebabkannya, bisa jadi disebabkan oleh ini, ini adalah batu amandel," ungkap dokter gigi Vikas Prinja melalui unggahan video TikTok, seperti dilansir The Sun, Kamis (24/2/2022).

Orang dengan bau mulut sering kali tidak menyadari keberadaan batu amandel. Batu amandel ini umumnya terbentuk di bagian belakang mulut.

Batu amandel sebagian besar terbentuk dari garam kalsium. Batu amandel bisa keras seperti bebatuan kecil atau lunak. Ukuran batu amandel ini cukup kecil, namun bisa bertambah besar.

Perlu dipahami bahwa batu amandel bukan benjolan kanker. Batu amandel juga tidak menempel pada apapun, namun hanya terperangkap di dalam jaringan.

Di batu amandel inilah bakteri bisa menumpuk dan menyebabkan bau mulut tanpa disadari. Batu amandel atau tonsilloliths sebenarnya bukan masalah kesehatan yang serius. Akan tetapi, kondisi ini bisa menyebabkan masalah, seperti nyeri tenggorokan atau bau mulut.

"Batu amandel bisa diangkat oleh (tenaga) profesional," jelas Prinja.

Selain nyeri tenggorokan dan bau mulut, batu amandel bisa memicu beberapa gejala lain. Orang bisa merasa seperti ada yang tersangkut di tenggorokan, rasa tidak nyaman saat menelan, kesulitan menelan, rasa tidak enak di mulut, batuk yang mengganggu, dan sakit telinga.

Baca Juga

Batu amandel lebih umum dialami oleh orang dewasa dibandingkan anak-anak. Batu amandel juga lebih sering terjadi pada orang dengan amandel yang besar atau memiliki banyak lipatan.

Batu yang terbentuk bisa hanya batu tunggal atau lebih dari satu. Tak jarang, batu amandel ini bisa terlihat seperti titik putih di amandel.

Terkadang, terapi pengobatan tidak diperlukan pada batu amandel karena tidak memicu gejala mengganggu. Namun, bila dibutuhkan, salah satu bentuk terapi yang bisa dilakukan adalah berkumur sambil mendongak dengan obat kumur atau air garam.

Bila cara berkumur tersebut tidak dapat menolong, tenaga kesehatan profesional bisa membantu lewat operasi. Operasi ini biasanya dilakukan oleh ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan dengan cara mengorek batu amandel. Operasi ini dilakukan dengan anestesi lokal.

 
Berita Terpopuler