Enam Tips Masjid Ramah Remaja Muslim

Masjid adalah benteng iman dan pusat penting untuk semua hal terkait keislaman.

Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
Masjid (ilustrasi).Masjid adalah benteng iman dan pusat penting untuk semua hal terkait keislaman.
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid adalah benteng iman dan pusat penting untuk semua hal terkait keislaman. Sebuah masjid harus melayani lebih dari sekedar sebagai tempat ibadah tetapi sebagai sebuah komunitas. Perannya begitu penting sehingga beberapa ulama menyatakan haram (dilarang) bagi keluarga muslim untuk menetap di tempat di mana masjid tidak dapat diakses oleh mereka.

Baca Juga

Jadi, masjid seharusnya menjadi tempat berkumpulnya generasi muslim berikutnya. Melansir laman aboutislam.net, Selasa (22/2/2022),  berikut adalah saran tentang bagaimana membuat masjid lebih ramah bagi pemuda Muslim :

 

Pertama, sesuaikan budaya masjid dalam surat At Taubah ayat 18 

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, mendirikan salat, menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. 

Semua penjaga (pengurus, pekerja, sukarelawan) masjid harus dilatih meneladani sikap Rasulullah. Mereka harus tahu seni mengatur waktu. 

Apa gunanya mengikuti kebijakan masjid yang ketat jika membuat seseorang menjauh dari mencintai rumah Allah. Isu lain yang mempengaruhi budaya adalah jamaah masjid itu sendiri. 

Penjaga masjid biasanya akan menegur hal yang tak pantas dilakukan di masjid, seperti seorang pemuda yang mengenakan celana pendek atau saudara perempuan yang kerudungnya terlalu longgar. Jika mereka tidak belajar menasihati dengan hangat dan bijaksana dan tidak ada toleransi maka tidak ada anak muda yang ingin memasuki ruang tersebut.

Tempat dia terus-menerus dikritik dan dihina karena kekurangan mereka tanpa mengakui proses pencarian keimanan mereka. Namun bukan berarti kita harus diam tentang perilaku yang tidak pantas dan terutama yang haram. Artinya kita harus mendekati dengan belas kasihan. 

 

 

Kedua, Dukung pemuda relawan masjid

Sebagai sebuah institusi, berikan dukungan keuangan, tawarkan sumber daya seperti program yang relevan, pelatihan, dan kemajuan yang realistis. Berdayakan remaja pengelola masjid pekerja muda untuk mengeksplorasi strategi baru tanpa selalu mengarahkan atau menjatuhkan ide-ide mereka.

Berilah mereka bimbingan dan pengembangan keislaman agar mereka tidak menyimpang dari tarbiyah kenabian (pengembangan diri).

Jika penambahan ruangan memungkinkan, tawarkan mereka sebuah ruangan di mana kegiatan mereka dapat berlangsung tanpa gangguan dari pengunjung masjid. Beri mereka ruang dan kepercayaan dan perhatikan seberapa jauh kemajuannya.

Ketiga,  Ajak pemuda menjadi DKM Masjid

Jika sebuah masjid benar-benar ingin berkomitmen untuk transformasi maka ajak pemuda muslim menjadi bagian dari dewan masjid.

Keempat, Jika Mampu Bangun Ruang Keeja atau Kafe untuk Diskusi

Ruang alternatif untuk kaum muda sedang populer saat ini. Meskipun ini adalah ide yang cukup spesifik, beberapa masjid menciptakan ruang seperti kafe di mana kaum muda dapat mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar, makan siang, dan mengadakan acara seperti malam seni atau serial mendongeng.

Tentu saja, tidak semua masjid mampu, tetapi pengurus masjid dapat mengubah ruangan kecil yang kosong dengan barang-barang murah dari toko barang bekas setempat. 

 

 

Kelima, Undang remaja muslim menjadi  Khatib Jumat

Carilah pria-pria muda yang berpendidikan Islam tetapi juga terdidik tentang masalah-masalah kemasyarakatan dan sosial. Hindari pria muda yang merupakan salinan dari ulama yang menghakimi. 

Jika ada kekurangan khatib muda, mulailah melatih beberapa pemuda muslim sebagai khatib. Masjid sapat membuat kegiatan seperti lokakarya untuk pemuda Islam.

Keenam, buat kegiatan remaja muslim.meski dalam lingkup kecil

Sama seperti Nabi memulai, jangan takut untuk memulai dengan sekelompok kecil pemuda yang berdedikasi. Jika kegiatan halaqahhanya memiliki enam peserta jadikan sebagai berkah. 

Berinvestasi di dalamnya dan kemudian memikirkan strategi untuk menarik anggota yang lebih besar.

 

Acara yang mengisi kesenjangan yang tidak dapat diisi oleh institusi lain juga sangat membantu. Misalnya, renang khusus wanita, acara qiyamulail, liga olahraga, pameran karir atau persiapan kuliah, dan lokakarya menarik tentang topik khusus muslim dapat menjadi cara yang bagus untuk menarik minat kaum muda.n 

 
Berita Terpopuler