Pagi Basah di Mataku
Retizen memberikan ruang luas bagi konten-konten sastra
Rep: taufik sentana Red: Retizen
Pagi basah di mataku
tak ada rindu
hanya desau angin
sisa malam tadi
tangkai gerimis
masih menangis
aku berjalan ke ladang harapan
dengan pecahan kesangsian
risau berjarak
dan kubiarkan engkau memahami itu
lalu pagi yang basah di mataku
hanya sebagai penanda waktu
Berita Terpopuler