Studi: Belanda Gunakan Kekerasan Berlebihan dalam Perang Kemerdekaan RI

Pemerintah Belanda akan menanggapi temuan dalam studi tersebut.

javapost.nl
Tentara Belanda berpatroli di pedesaan Indonesia dalam masa perang kemerdekaan.
Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Sebuah tinjauan sejarah penting menemukan militer Belanda terlibat dalam penggunaan kekerasan ekstrem yang sistematis dan meluas selama perang kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949. Studi itu menyatakan, saat itu pemerintah Belanda malah memakluminya.

Temuan tinjauan oleh akademisi dan pakar dari Indonesia dan Belanda itu diterbitkan pada Rabu (16/2/2022) malam. Hal itu muncul sehari sebelum jadwal resmi perilisan karena kesimpulan utama penelitian telah bocor ke sejumlah media pemberitaan Belanda.

Tinjauan itu memaparkan, penggunaan kekuatan berlebihan saat Belanda berusaha merebut kembali kendali atas bekas jajahannya setelah Perang Dunia II tidak mengejutkan. Namun pemerintah Belanda tidak pernah mengakui tanggung jawabnya atas penggunaan kekerasan ekstrem yang sistematis dan meluas itu.

Pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte diperkirakan akan menanggapi temuan itu pada Kamis ini.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler