Chili, Negara Mayoritas Non-Muslim yang Targetkan Pasar Halal

Chili targetkan kenaikan pasar halal dunia sebesar 20 persen

Al Arabiya
Toko daging halal. Ilustrasi, Chili targetkan kenaikan pasar halal dunia sebesar 20 persen
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO – Otoritas halal Chili mengharapkan pertumbuhan 20 persen dalam sertifikasi halal pada 2022 ini. Mereka juga memiliki tujuan memperluas jangkauan produk bersertifikat, untuk memanfaatkan pasar ekspor yang berkembang. 

Baca Juga

Pusat Sertifikasi Halal, yang dikenal sebagai Chile Halal, berupaya melakukan sertifikasi bagi perusahan yang memproduksi bahan baku dan produk yang digunakan dalam industri makanan, seperti pengawet, pewarna makanan, alat pembersih, deterjen dan asam nitrat, yang digunakan untuk membersihkan pabrik susu. 

Auditor utama Departemen Halal Chile Halal, Gonzalo Silva, menyebut lembaga tersebut ingin melakukan sertifikasi industri dari ujung ke ujung. Saat ini, Chili memiliki lebih dari 70 perjanjian perdagangan bebas (FTA) di lima benua. 

Dilansir di Salaam Gateway, Selasa (15/2/2022), Silva mengatakan negosiasi FTA dengan Uni Emirat Arab dan ASEAN telah membuat kemajuan. ASEAN adalah blok ekonomi yang mencakup Brunei, Kamboja, Singapura, Filipina, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand dan Vietnam. 

“ASEAN adalah pasar yang sangat menjanjikan untuk ekspor di masa depan, tidak hanya untuk Chili tetapi seluruh dunia, karena kelas menengah tumbuh, yang menuntut lebih banyak produk impor.

Jika FTA dengan Asia Tenggara disetujui, kami akan memiliki bea istimewa, yang akan merangsang ekspor ke tujuan-tujuan ini dan akibatnya meningkatkan sertifikasi halal,” kata Silva. 

Wilayah Asia-Pasifik diketahui memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, lebih dari 985 juta jiwa. Silva menjelaskan, sektor publik dan swasta harus bekerja sama untuk memajukan pasar halal. 

Sebuah tabel halal telah dibuat bersama dengan pemerintah Chili, dengan tujuan agar industri dan pemerintah memahami pasar dengan lebih baik. Dia menilai hal ini diperlukan untuk dilanjutkan dengan lisensi phytosanitary dari negara yang akan diekspor, serta sertifikasi halal.

"Yang satu tidak dapat maju tanpa yang lain, jadi kerja sama dengan pemerintah sangat penting untuk industri halal Chili yang sedang berkembang," ujarnya.

Presiden terpilih Gabriel Boric, yang dianggap sayap kiri, akan dilantik pada Maret ini. Di saat yang bersamaan, pasar Chili sedang menunggu menteri baru untuk diumumkan, yang akan mengatur nada bagi pemerintahan baru. Banyak pihak yang ingin mengetahui apakah akan ada perubahan kebijakan dalam perdagangan luar negeri.

Baca juga: Kisah Puji dan Agus, Suami Istri yang Bersama-sama Masuk Islam

Lebih dari 60 persen perusahaan yang disertifikasi Chile Halal menjual produk mereka ke China, Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa. Kebanyakan, negara-negara ini mengajukan permintaan untuk sertifikasi halal dari bahan mentah.

Sekitar 80 persen daging sapi yang dijual ke China telah bersertifikasi halal. Untuk saat ini, daging sapi tidak masuk ke Timur Tengah, meskipun Chili sudah memiliki lisensi phytosanitary dari Uni Emirat Arab.

Frigorífico de Osorno (Frigosorno) merupakan pabrik pemotongan dan pengolahan daging sapi dengan pengalaman lebih dari 70 tahun di pasar. Kepala ekspor Frigosorno, Andrés Fernández, mengatakan daging sapi yang dijual ke China 100 persen bersertifikat halal. 

“Pasar halal China kuat karena volume besar yang mereka beli. Bagi mereka, [sertifikasi halal] adalah persyaratan mendasar pada saat negosiasi dan penutupan kesepakatan, ”kata Fernández. 

Tak hanya produk daging merah, sebagian besar perusahaan salmon di Chili juga telah mengantongi sertifikat halal, sebagai tanggapan atas permintaan pasar. 

Silva menyebut, peternakan ikan sering menggunakan hemoglobin babi atau turunan babi untuk memberi makan salmon, yang memengaruhi status kehalalan akhir produk akhir. 

Dengan sertifikasi halal, industri akhir berubah haluan dengan memberikan pakan salmon berbasis tanaman.

Perusahaan peternakan salmon Chili, Invermar, disebut hanya menjual salmon bersertifikat halal. 

Dua spesies utama yang diproduksi negara tersebut adalah Salmon Salar dan Salmon Coho. Perusahaan ini bekerja dengan mencakup seluruh rantai produksi salmon, mulai dari membesarkan ikan dari telur hingga memproses produk akhir di pabrik talang. 

Kepala Sistem Manajemen dan Sertifikasi perusahaan, Judith Santana, menyebut sekitar 30 ribu ton salmon halal diproduksi setiap tahun oleh Invermar dan sebagian besar dijual di luar negeri. Seluruh produksinya halal, termasuk pakan salmon, yang dibuat tanpa aditif atau bahan terlarang.

Baca juga: Pidato Guru Besar Hamid Fahmy Zarkasyi: Pandangan Hidup Inspirasi Peradaban Islam

Sebagian besar salmon halal diekspor dalam bentuk fillet segar ke Uni Emirat Arab. Sementara pasar lainnya yang menerima produk dari perusahaannya adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Kanada, dan Belgia. 

Susu formula, sereal, serta bahan baku industri makanan, seperti asam tartarat (ragi), minyak dan esens, juga telah bersertifikat halal menurut Chile Halal. 

Tren lain menuju sertifikasi halal adalah suplemen makanan, dimana suplemen alami nabati yang digunakan untuk menurunkan kolesterol sedang disertifikasi dan diekspor ke Uni Eropa.

 

 

Sumber: salamgateway   

 
Berita Terpopuler