Kandidat Presiden Bakal Larang Adzan di Prancis

Politisi Prancis dan kandidat Presiden Prancis Eric Zemmour bakal larang Adzan.

Dailymotion.com
Eric Zemmour
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Politisi Prancis dan kandidat Presiden Prancis Eric Zemmour telah membuat pernyataan skandal baru yang menargetkan masjid dan adzan.

"Saya tidak ingin mendengar suara muazin di Prancis, dan jika saya menjadi presiden, saya tidak akan melakukannya", kata Zemmour, yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan April, mengatakan di saluran BFMTV, dilansir dari laman TRT World pada Jumat (11/2)

Menurut TRT, Zemmour mencoba mengumpulkan pendukung dengan retorika sayap kanannya. Dia mengatakan bahwa Prancis harus tetap menjadi lanskap gereja. "Saya menolak masjid besar," kata dia.

Di sisi lain, ketika ditanya tentang gagasan tembok di perbatasan Eropa, yang diusulkan oleh beberapa pemimpin Uni Eropa, Zemmour mengatakan dia turut mendukungnya.

Selanjutnya, Zemmour mengatakan kepada saluran CNews pada September tahun lalu terkait migran anak-anak. "Pencuri, pembunuh, mereka pemerkosa. Itu saja mereka. Kita harus mengirim mereka kembali," kata dia.

 

Sementara itu, Regulasi pelarangan jilbab dalam kompetisi olahraga di Prancis menjadi topik perbincangan baru-baru ini. RUU itu, yang diterima di Senat Prancis pada 18 Januari, akan diputuskan di Majelis Nasional.

Penentang proposal memprotes undang-undang tersebut. Sebelumnya, polisi Paris membatalkan demonstrasi yang direncanakan menentang larangan jilbab, dengan alasan dapat membahayakan ketertiban umum. Kelompok yang mengorganisir demonstrasi, Headscarves Collective, mengajukan pengaduan ke pengadilan.

Pengadilan Administratif Paris mencabut larangan tersebut dengan alasan bahwa kebebasan protes telah dilanggar secara serius. Pengadilan juga mendenda Kepala Polisi Paris, yang mencegah demonstrasi.

Jika proposal mengenai larangan jilbab dalam kompetisi olahraga diterima, maka itu tidak akan digunakan dalam acara dan kompetisi federasi olahraga di Prancis.

 

 

 
Berita Terpopuler