Berdoa Selain Menggunakan Bahasa Arab, Bolehkah?

Ada banyak tuntunan doa dari Rasulullah yang dapat ditemukan dalam banyak hadits.

Pixabay
Ilustrasi Berdoa.
Rep: Andrian Saputra Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT telah memerintahkan setiap hambanya yang beriman untuk berdoa. Dengan berdoa menandakan bahwa diri adalah seorang hamba yang memiliki banyak kekurangan dan butuh pertolongan dari Allah.

Baca Juga

Ini sekaligus membuat hamba terhindar dari sifat sombong dan takabur. Ada banyak  tuntunan doa dari Rasulullah yang dapat ditemukan dalam banyak hadits. Namun seringkali orang kesulitan dalam mengingat atau menghafal doa-doa berbahasa Arab sebagaimana dicontohkan Rasul.

Lalu bolehkah berdoa dengan bahasa lain, semisal dengan bahasa Indonesia? Manakah yang lebih utama?

 

 

 

Pendakwah yang juga Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU), ustaz Rakhmad Zailani Kiki menjelaskan bahwa doa merupakan ibadah. Ini sebagaimana menukil hadits yang diriwayatkan An Nu'man bin Basyir. Karena itu menurutnya ibadah tidak lepas dari doa itu sendiri. Seperti shalat yang isinya penuh dengan doa. Menurut jumhur ulama lafaz-lafaz doa dalam shalat tidak boleh diganti dengan bahasa lain karena sudah ditentukan. 

Sedangkan berdoa di luar shalat, menurut ustaz Rakhmad Zailani Kiki boleh menggunakan bahasa selain Arab. Kendati demikian lebih utama berdoa di luar shalat juga dengan menggunakan bahasa Arab 

"Untuk doa di luar ibadah shalat, misalnya berdoa setelah shalat atau doa untuk melakukan aktivitas tertentu dan doa untuk keperluan tertentu, maka lebih utama menggunakan bahasa Arab dengan redaksi doa dalam bahasa Arab," kata ustaz Kiki kepada Republika pada Kamis (10/2). 

Ustaz Kiki menjelaskan diantara alasan keutaman berdoa dengan bahasa Arab adalah sebagai itiba' atau mengikuti sunah Rasulullah, mengikuti para ulama dan pewaris nabi yang berdoa dengan menggunakan bahasa Arab. 

 

 

 

Sebab Rasulullah telah memberikan  bacaan doa dalam bahasa Arab pada setiap aktivitas harian umat Islam seperti doa bangun tidur, doa makan, doa belajar, doa berpakaian, doa bepergian dan lainnya.

Selain itu jelas ustaz Kiki para ulama pun telah menyusun doa yang sangat rinci yang bersumber dari Alquran maupun hadits agar para santri dan umat Muslim bisa mengikutinya. Bahkan tak sedikit ulama yang mengumpulkan doa-doa menjadi sebuah kitab seperti al adzkar an nawawiyah yang ditulis Imam Nawawi. 

Selain itu menurut ustaz Kiki berdoa dengan bahasa Arab merupakan wujud cinta kepada bahasa Arab. Sebab dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas Rasulullah meminta umatnya untuk mencintai bahasa Arab karena Rasulullah berasal dari bangsa Arab, Alquran diturunkan dalam bahasa Arab, dan perbincangan penduduk surga dengan bahasa Arab.

Selain itu ustaz Kiki juga mengingatkan yang juga penting dalam berdoa adalah memperhatikan adab berdoa. Menukil keterangan Imam Nawawi dalam Al Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar di antara adab seorang hamba ketika berdoa adalah menantikan waktu-waktu mulia, seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga terakhir dalam setiap malam, dan waktu sahur. 

Selain itu seorang hamba dapat memanfaatkan kondisi-kondisi istimewa untuk berdoa seperti saat sujud, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat dan sesudahnya. Orang yang berdoa juga hendaknya menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan mengusap wajah sesudah berdoa. Selain itu mengatur volume suara agar tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu rendah.

 

 

Orang yang berdoa menurut Imam Nawawi penting untuk menghindari  kalimat bersajak dalam doa karena dikhawatirkan justru melewati batas dalam berdoa. Selain itu berdoa dengan penuh ketundukkan, kekhusyukan, dan ketakutan kepada Allah SWT, mantap hati dalam berdoa, meyakini pengabulan doa, dan menaruh harapan besar dalam berdoa.

 

Orang yang berdoa tidak boleh berputus asa artinya untuk terus menerus memanjatkan doanya. Maka agar doa dapat cepat terkabul, seorang hamba dapat membuka doa dengan zikir,  pujian pada Allah dan shalawat pada nabi. Seorang hamba juga diajarkan untuk bertaubat dan mengembalikan hak-hak orang yang teraniaya, serta memenuhi aturan agama agar doanya mustajab. 

 
Berita Terpopuler