Pedang Zulfikar, Simbol Pencak Silat Bawean

Pencak silat Bawean diyakini berasal dari Nabi Muhammad SAW

.
Rep: Boyanesia Red: Partner

Ilustrasi foto pedang Zulfikar. (Foto: dreaminterpretation)

BOYANESIA -- Pencak silat merupakan suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia. Pencak silat di masing-masing di daerah pun memiliki ciri khasnya masing-masing, termasuk pencak silat di Pulau Bawan, Gresik, Jawa Timur.

Dalam buku “Pesantren Hasan Jufri dari Masa ke Masa”, Ali Asyhar menjelaskan, Pulau Bawean juga memiliki tradisi pencak silat yang dikenal dengan pencak silat totok. Dalam sejarahnya, pencak silat Bawean memiliki karakteristik yang berbeda dengan pencak silat di daerah lain, misalnya Sunda, Maluku, Minangkabau, Manado, Banten, Jawa, Betawi, dan lainnya.

Menurut Ali Asyhar, simbol dari pencak silat Bawean adalah pedang Zulfikar yang digunakan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

“Pencak Silat Bawean diyakini berasal dari Nabi Muhammad melalui Ali bin Abi Thalib. Simbolnya adalah pedang Zulfikar yang digunakan Ali dalam banyak peperangan,” kata Ali Asyhar.

Berdasarkan cerita rakyat Bawean, pedang Zulfikar adalah senjata yang hanya boleh digunakan untuk memerangi orang kafir. Artinya, pencak silat Bawean hanya boleh digunakan untuk mengalahkan orang-orang zalim.

Menurut Ali Asyhar, pedang Zulfikar dalam pencak silat Bawean ini tidak boleh digunakan untuk pamer dan berbangga diri. Uniknya, kata dia, pencak silat Bawean tidak bisa dikuasai secara utuh oleh orang yang bukan keturunan pendekar Bawean.

“Harus ada izin dari nenek moyang untuk mengajarkan pencak silat Bawean kepada orang lain,” jelas Ali Asyhar.

Juru Tulis: Muhyiddin Yamin

 
Berita Terpopuler