2176 Jamaah Positif Covid-19, Komnas Haji dan Umrah Usulkan Tunda Keberangkatan

Kemenag perlu mempertimbangkan kebijakan untuk menunda pemberangkatan umrah.

Republika
Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komnas Haji Umrah Mustolih Siradj mengatakan, tingginya kasus positif Covid-19 di tengah jamaah membuat Kemenag perlu mempertimbangkan kebijakan untuk menunda pemberangkatan umrah hingga kondisi kembali terkendali. Menurutnya, penundaan sementara ini dapat menjadi solusi untuk mengontrol lonjakan kasus harian di Indonesia yang kebanyakan muncul setelah melakukan perjalanan ke luar negeri. 

Baca Juga

“Menurut saya akan lebih baik jika kementerian agama menunda terlebih dulu keberangkatan umrah, atau ditangguhkan hingga jumlah kasus harian kembali terkontrol,” ujar Mustolih saat dihubungi Republika, Selasa (8/2/2022). 
 
“Karena memang masalah umrah ini menyangkut keselamatan jamaah, apalagi pemerintah kemarin juga baru menaikkan level PPKM menjadi level tiga, ini menunjukkan bahwa negara semakin mengetatkan pembatasan mobilisasi masyarakat, dan ini sepatutnya juga mencangkup pada penyelenggaraan umrah,” sambungnya. 
 
Terkait respon positif Saudi kepada jamaah umrah Indonesia, yang dianggap telah tertib menjalani protokol kesehatan selama menjalankan ibadah meski di tengah pandemi, Mustolih mengatakan bahwa pujian tersebut bukan menjadi hal baru bagi Indonesia. Menurutnya, hampir di setiap musim haji, jamaah Indonesia selalu menorehkan prestasi sebagai jamaah teladan dan taat peraturan. 
 
“Mengenai pujian dan apresiasi Saudi kepada jamaah Indonesia, saya kira ini bukan hal baru, karena setiap musim haji, jamaah indonesia selalu menjadi jamaah yang berprestasi baik dari keteraturan ataupun ketaatan beribadah selama di tanah suci, artinya penghormatan Saudi sudah biasa diberikan kepada Indonesia,” tuturnya. 
 
“Tapi disamping pujian dan apresiasi Saudi, keselamatan jamaah dan pengendalian wabah adalah aspek utama yang harus menjadi dasar pertimbangan untuk perjalanan umrah. Perlu diingat pula bahwa keputusan untuk memberangkatkan jamaah adalah sepenuhnya wewenang Indonesia meskipun Saudi sendiri dengan tangan terbuka menerima jamaah Indonesia,” pungkasnya. 

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) RI, Nur Arifin mengatakan 2.176 jemaah yang terkonfirmasi positif ditemukan saat entry test (tes swab PCR di bandara Soekarno Hatta) maupun exit test (tes swab PCR usai menjalani karantina di hotel). "Hasil test PCR pertama (PCR begitu tiba di bandara Soeta) positif 1.284 orang, PCR kedua (pada hari ke-6 setelah karantina) 1.208 orang. Sehingga jumlah yang positif per 6 Februari 2022 dari hasil PCR pertama dan PCR kedua sebanyak 2.176 orang atau (32.42)%," kata Arifin. 
 
Sementara, untuk jemaah yang terkonfirmasi negatif adalah sebanyak 2.967 orang. Melihat kondisi tersebut, Arifin mengatakan pihaknya telah mengusulkan agar keberangkatan dan kepulangan diatur sebanyak tiga kali seminggu dengan maksimal seribu perhari. "Baru saja kami selesai rapat bahwa melihat kondisi jamaah umrah yang positif masih banyak maka keberangkatan dan kepulangan umrah akan diatur jadwalnya. Pak Dirjen menyampaikan perlu di buat Umrah Days, jadi tidak setiap hari ada umrah," ujar dia.
 
Rapat yang diikuti oleh Direktur Perhubungan Udara dan Kepala Otoritas Bandara Soetta ini mengusulkan agar sehari keberangkatan umrah dibatasi  maksimal seribu orang. Mengingat Satgas Covid-19 bandara setidaknya melayani maksimal 4.000 pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) setiap harinya.
 
"Jadi kalau PPLN selain umrah 3.000 maka untuk umrah maksimal seribu sehari. Selama ini rata-rata jamaah umrah dalam seminggu sekitar 2.700 sampai 3.000 orang,” ungkapnya, menambahkan bahwa usulan ini diajukan guna menghindari hari kedatangan jemaah umrah pada Jumat, Sabtu, dan Minggu (Weekend), karena dianggap paling banyak kedatangan PPLN ke tanah air.

 

Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, berdasarkan data yang dihimpun per 6 Januari hingga 6 Februari 2022, sebanyak 2.176 dari 6.712 jamaah terkonfirmasi positif seusai menjalani ibadah umrah. Temuan ini membuat angka positivity rate Covid-19 jamaah umrah dianggap masih sangat tinggi. 

 
Berita Terpopuler