Sering Panaskan Makanan dengan Wadah Plastik di Microwave, Risiko Kanker Meningkat

Breastcancer.org mengingatkan bahaya memanaskan makanan dengan wadah plastik.

www.freepik.com
Memanaskan makanan dalam wadah plastik di microwave dapat meningkatkan risiko kanker, menurut Breastcancer.org. (ilustrasi).
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu dari dua orang di Inggris diprediksi akan mengembangkan kanker dalam hidup mereka. Namun, kabar baiknya adalah 38 persen kasus kanker dapat dicegah. Meninggalkan praktik tertentu saat memanaskan makanan juga dapat menurunkan risiko tersebut.

Warga Inggris mendapatkan sekitar 40 persen asupan energi harian mereka dari makanan olahan alih-alih bahan makanan segar. Hal lain yang telah berubah dalam gaya hidup mereka adalah cara orang menyimpan dan membeli makanan.

Memanaskan kembali makanan yang dibungkus plastik atau bahan sintetis dapat meningkatkan risiko kanker, menurut Breastcancer.org. Badan amal tersebut menjelaskan bahwa saat proses pelepasan bahan kimia terjadi ketika orang memanaskan makanan dalam wadah plastik di microwave.

Perhatian utama adalah bahwa bahan kimia ini bisa masuk ke makanan dan minuman. Salah satu bahan kimia berbahaya yang khususnya menyebabkan kekhawatiran ialah bisphenol A (BPA).

Breastcancer.org menyatakan, penelitian juga sangat menyarankan bahwa pada tingkat paparan tertentu, beberapa bahan kimia dalam wadah plastik, seperti bisphenol A (BPA), dapat menyebabkan kanker pada manusia. BPA dapat ditemukan di berbagai produk plastik, mulai dari wadah penyimpanan makanan hingga sisi mengkilap dari struk kertas.

Badan amal tersebut menjelaskan, BPA adalah estrogen lingkungan. Ativitas mirip estrogennya membuatnya menjadi pengganggu hormon.

"Pengganggu hormon dapat memengaruhi bagaimana estrogen dan hormon lain bertindak dalam tubuh, dengan menghalangi atau meniru, yang membuang keseimbangan hormon tubuh," kata Breastcancer.org, seperti dilansir Express.co.uk, Selasa (8/2/2022).

Mengingat estrogen dapat membuat kanker payudara reseptor hormon positif berkembang dan tumbuh, banyak perempuan memilih untuk membatasi paparan bahan kimia yang dapat bertindak seperti estrogen ini. Saat memanaskan ulang jenis plastik ini, plastik dapat larut ke dalam makanan seiring waktu.

Memanasakan makanan dengan microwave menggunakan wadah yang terbuat dari BPA dapat meningkatkan risiko kanker. Kabar baiknya, beberapa produsen telah mengganti plastik mereka dengan bebas BPA, seperti PP.

Baca Juga

Canadian Cancer Society tidak menyetujui penggunaan wadah plastik yang dapat melarutkan lebih dari "jumlah yang sangat kecil" dari BPA. Sebaliknya, Cancer Research UK menyatakan bahwa penggunaan plastik sekalipun dengan BPA tidak meningkatkan risiko kanker.

Cancer Research UK mengutip studi yang mengungkap bahwa memanaskan kembali makanan dalam plastik yang mengandung BPA, bahkan selama berjam-jam, tidak akan menimbulkan risiko dan memengaruhi makanan tersebut. Jadi, makanan aman untuk dikonsumsi.

Di Inggris, Badan Standar Makanan bertugas memastikan semua plastik aman digunakan untuk makanan dan minuman. Terlepas dari kontroversi itu, BPA juga dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan masalah reproduksi selain kanker, menurut National Library of Medicine.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan wadah plastik yang telah diberi label saja yang aman untuk penggunaan microwave.

 
Berita Terpopuler