Empat Nama Lain Bulan Rajab

Bulan Rajab adalah salah satu bulan dalam kalender hijriyah.

Republika.co.id
Infografis Delapan Nama Lain Bulan Rajab
Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Rajab adalah salah satu bulan Hijriah Arab dan Islam. Kata  rajab  berasal dari kata  tarjib yang dalam bahasa Arab berarti pemuliaan. Alasan di balik nama ini mungkin karena penghargaan tinggi yang diberikan orang Arab pada bulan ini.

Baca Juga

Melansir laman aboutislam, Selasa (1/2/2022), Profesor Aqidah dan Filsafat Islam di Universitas Al-Azhar, Syekh Ahmad Ash-Sharabasi  menjelaskan terdapat nama lain untuk menyebut bulan Rajab, diantaranya :
 

 
Pertama
 
Bulan Rajab juga disebut Rajab Al-Haram (Bahasa Arab untuk: Rajab Suci), karena merupakan salah satu dari empat bulan suci, di mana pertempuran dilarang.
 
Ini adalah kebiasaan dan praktik tradisional yang biasa dilakukan orang selama berabad-abad. Al qur'an mengacu pada bulan suci dalam surat At Taubah ayat 36, di mana Allah SWT berfirman,
 
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
 
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
 
Bulan-bulan suci ini adalah Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Itulah sebabnya Rasulullah (saw) berkata, "
 
 عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ 
 
Dari Abu Bakrah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda, "Sesungguhnya zaman itu terus berputar sama seperti saat Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada dua belas bulan, dan empat di antaranya adalah bulan-bulan haram, dan tiga di antaranya adalah bulan-bulan yang berurutan yaitu; Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan rajab. Sedangkan bulan rajab adalah bulan Mudzar yaitu bulan yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (Bukhari dan Muslim)
 
 

Kedua
 
Bulan Rajab disebut juga Rajab Al Fard (Bahasa Arab untuk, Rajab yang menyendiri) karena terpisah dari tiga bulan suci lainnya yang berurutan, yaitu, Dhul-Qidah, Dhul-Hijjah dan Muharram, bulan Rajab berlangsung lima bulan setelah mereka.
 
Ketiga
 
Bulan Rajab memiliki nama lain yaitu Rajab Mudar, sesuai dengan hadits Nabi bersabda, “Sedangkan bulan rajab adalah bulan Mudzar yaitu bulan yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (Bukhari dan Muslim)
 
Mudar adalah suku Arab dan Rajab dinamai menurut namanya, karena suku itu dulu sangat menghormati bulan ini dan menjaga kesuciannya.
 
Keempat
 
Bulan Rajab adalah bulan Al-Israa dan Al-Miraj. Karena di waktu Rajab ini terjadinya Al-Israa dan Al-Miraj, perjalanan malam yang ajaib dan kenaikan Nabi ke surga, yang dengannya Allah SWT memuliakan Nabi Muhammad.
 
Sehubungan dengan perjalanan ini, Allah SWT menyatakan,dalam surat Al Isra ayat 1,
 
 سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
 
Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
 
Al qur'an mengacu pada Al-Miraj (Nabi Muhammad naik ke surga), dalam surat An-Najm ayat 12-15,
 
أَفَتُمَارُونَهُ عَلَىٰ مَا يَرَىٰ.وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ.عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَىٰ.
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ
 
Apakah kamu (kaum musyrik Makkah) hendak membantahnya (Nabi Muhammad) tentang apa yang dilihatnya itu (Jibril)?
 
Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.

 

Mukjizat Al-Israa dimaksudkan untuk menghormati Rasul, menguatkan hatinya, dan menunjukkan kepadanya kerajaan langit dan bumi. Itu juga dimaksudkan untuk menghibur Nabi setelah kematian pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah dan setelah penderitaan yang dia alami di Taif di mana orang-orang menyerangnya.n Ratna Ajeng Tejomukti

 
Berita Terpopuler