Keistimewaan Bulan Rajab

Bulan Rajab dianggap sebagai pintu gerbang menuju Ramadhan.

Antara/Ahmad Subaidi
Keistimewaan Bulan Rajab
Rep: Haura Hafizhah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan suci yang disebutkan dalam Alquran dimana perang dan pertempuran tidak diperbolehkan. Tiga bulan suci lainnya adalah Dzulqidah, Dzulhijjah dan Muharram. Beberapa ulama menyebut bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan suci.

Baca Juga

"Konsep pertempuran sangat komprehensif. Ini bisa merujuk pada memerangi kemarahan, melawan depresi, melawan kebiasaan buruk dan melawan ketidakadilan," kata mantan Manajer Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Komite E-Dakwah di Kuwait Mohsen Haredy dikutip dari About Islam, Senin (31/1/2022).

Kemudian, ia melanjutkan, setiap Muslim harus memerangi semua hal ini sepanjang tahun terutama di bulan Rajab. Dalam hadits ini, Nabi SAW memberi nama lain bulan Rajab yaitu Rajab Mudar. Dinamakan setelah suku Mudar karena mereka dulu menghormati bulan ini.

"Seperti yang ditunjukkan hadits, tiga dari empat bulan suci berurutan dan bulan Rajab datang 5 bulan setelah bulan Muharram.  Oleh karena itu, sebagian ulama menyebutnya Rajab al-Fard, yaitu Rajab yang menyendiri," kata dia.

Ada 15 nama lain yang diberikan kepada bulan Rajab yang disebutkan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Kitabnya yang terkenal Tabyeen Al-Ajab bima Warada fi Fadl Rajab.

Para cendekiawan Muslim sepakat tidak ada satu pun hadits shahih tentang keutamaan bulan Rajab, kecuali hadits yang dikutip di atas tentangnya sebagai salah satu dari empat bulan suci. Tentang menawarkan tindakan ibadah tertentu seperti puasa dan sedekah di bulan Rajab, tidak ada satu pun hadits shahih yang diriwayatkan dari Nabi kecuali hadits ini yang berbunyi:

Usamah bin Zaid berkata: "Aku berkata: 'Ya Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa selain Sya'ban." Dia berkata: "Itu adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang, antara Rajab dan Ramadhan.

 

 

"Para ulama berpendapat Nabi membuat kesamaan antara Rajab dan Ramadhan dalam hal kesempatan untuk melakukan perbuatan baik. Karena Ramadhan adalah bulan puasa, dianjurkan untuk menjalankan puasa di bulan Rajab. Namun, puasa di bulan Rajab tidak memerlukan pahala khusus. Ini seperti puasa di setiap bulan sepanjang tahun," kata dia.

Muslim suka berpuasa di bulan Rajab karena ini adalah pintu gerbang mereka menuju Ramadhan. Mereka yang melewatkan beberapa hari puasa lebih memilih mengqadha di bulan Rajab. Wanita yang tidak bisa berpuasa di bulan Ramadhan karena menstruasi mereka lebih memilih mengganti hari-hari yang terlewat di bulan Rajab dan Syaban.

Diriwayatkan dari Jubair bin Nufair bahwa Aisyah berkata: "Rasulullah SAW sangat rajin berpuasa pada hari Senin dan Kamis.”

"Berdasarkan riwayat-riwayat tersebut, tidak heran mengapa sebagian umat Islam suka berpuasa di bulan Rajab. Karena Ramadhan adalah bulan zakat fitrah, umat Islam suka bersedekah di bulan Rajab dan Syaban. Tiga bulan ini adalah musim emas untuk bersedekah," kata dia.

Terlepas dari amalan ibadah di bulan Rajab yang masih diperdebatkan, Anda harus memiliki niat yang tulus untuk mempersiapkan diri menyambut datangnya Ramadhan.  Anda harus mencari pengampunan dari Allah. Anda harus berusaha keras melepaskan kebiasaan buruk dan perilaku yang tidak pantas.

Anda harus menahan keinginan Anda dan mengendalikan diri Anda sendiri. Anda harus mengulurkan tangan Anda kepada orang miskin dan yang membutuhkan. Anda harus lebih dekat dengan Allah dengan menawarkan doa opsional tambahan dan membuat banyak doa permohonan kepada Allah.

"Kesimpulannya, yang istimewa dari bulan Rajab adalah Allah menjadikannya sebagai salah satu bulan yang disucikan," kata dia.

 
Berita Terpopuler