Lama di Depan Laptop, Begini Cara Menghindari Sakit Leher-Pinggang

Sakit leher dan pinggang banyak terjadi saat orang lama bekerja di depan laptop.

Andrea Verdelli/Getty Images
Bekerja di rumah saat pandemi (Ilustrasi). Terlalu lama berada di posisi yang sama dapat menyebabkan masalah pada leher dan pinggang.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keharusan bekerja dari rumah (work from home, WFH) selama pandemi telah meningkatkan kasus masalah tulang belakang, terutama di bagian leher (servikal) dan pinggang (lumbar). Bagaimana cara menghindarinya?

Baca Juga

Dr Didik Librianto SpOT(K) mengatakan, keluhan tersebut bisa dihindari dengan mengatur posisi kerja yang nyaman dan ergonomis. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengatur kursi atau posisi duduk sebelum melakukan pengaturan yang lain.

"Gunakan sandaran punggung yang pas dengan lekukan bawah punggung, paha sejajar lantai, sandaran tangan di bawah tinggi siku dan lengan di samping badan, serta kaki harus berpijak dengan nyaman di lantai atau sandaran kaki," kata spesialis bedah ortopedi dan konsultan tulang belakang dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini, dikutip Sabtu (29/1/2022).

Selain itu, menurut Didik, pandangan mata harus searah dengan layar komputer atau laptop. Jangan sampai pandangan mata malah menunduk atau menengadah ke layar.

Hal lain yang penting untuk dilakukan ialah melakukan peregangan di sela-sela aktivitas bekerja. Dengan begitu tidak terjadi tekanan di leher maupun di pinggang.

"Langkah-langkah ini juga akan memberikan hasil kinerja yang baik," ujar Didik.

Menurut Didik, masalah di servikal dan lumbar paling sering terjadi karena bagian tubuh tersebut menjadi yang paling banyak mendapatkan tekanan saat seseorang terlalu lama diam dalam satu posisi yang sama. Dibandingkan dengan tulang lain, Didik mengatakan, tulang leher memiliki ukuran yang lebih kecil dan fleksibel, namun rentan akan stres berulang dan cedera ringan.

"Cedera ringan yang berulang ini lama-lama menyebabkan bantalan yang volumenya kecil menjadi mudah sekali cedera," kta Didik.

Padahal, menurut Didik, tulang leher berperan penting sebagai penopang, pemberi postur tubuh, dan melindungi saraf. Selain terlalu lama berada dalam satu posisi saat WFH, Didik juga mengatakan, kebiasaan tidur dengan satu posisi terus menerus juga akan menyebabkan masalah di daerah tersebut.

Ketika mengalami masalah tulang leher, orang akan merasa lehernya pegal, kaku, sakit leher lokal atau menjalar, atau lehernya bungkuk. Orang juga bisa terkena gangguan keseimbangan dan kelemahan anggota gerak.

"Kelemahan anggota gerak itu di tangan biasanya. Telapak tangan menjadi lemah, mengancing baju sulit, memegang pulpen sering jatuh, tulisan tangan yang dulunya rapi sekarang jadi berantakan, itu adalah gejala awal dari gangguan di leher yang mengakibatkan otot kita menjadi lemah," ujar Didik.

Bila sudah berat, kondisi bisa mengakibatkan gangguan keseimbangan. Misal berjalan seperti sempoyongan, mudah limbung, atau buang air menjadi terganggu.

Didik mengatakan, ada tiga keluhan yang biasanya timbul di leher, yaitu nyeri aksial, radikulopati servikal, dan mielopati servikal. Nyeri leher aksial dirasakan di leher, belikat, atau punggung bagian atas.

Radikulopati servikal merupakan nyeri yang menjalar dari leher ke pundak, telapak tangan, dan jari-jari. Sedangkan mielopati servikal dapat menyebabkan tangan terasa lemah.

 
Berita Terpopuler