Si Kecil Lucu yang Mengeluarkan Asap: Penghilang Stres atau Penambah Masalah

Si kecil lucu ini (rokok) mudah sekali kita dapatkan di toko-toko.

.
Rep: Bry Bima Bittaqwa Red: Retizen

GAGAH, TAMPAN, DAN PEMBERANI.

ROKOK : PENGHILANG STRES ATAU PENAMBAH MASALAH?

Siapa yang tidak kenal si kecil ini yang kerap kita jumpai di mana mana, Dari yang tua sampai yang muda dan bahkan anak anak SD, SMP pun ikut serta mengeluarkan asap seperti kreta oleh si kecil lucu yang di balut dengan tembakau.

Sebelum lebih lanjut izinkan saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, nama saya BRY BIMA BITTAQWA biasa di panggil Bryan atau Bima saya mahasiswa aktif UIN RADEN INTAN LAMPUNG kebetulan saya mahasiswa yang "tidak perokok" dan kebutalan teman teman saya perokok aktif semua.

Si kecil lucu ini (rokok) bisa kita dapatkan di toko-toko, baik di toko kecil maupun di toko yang besar seperti Alfamart atau Indomaret. Bahkan kita bisa menemukannya di pedagang asongan yang biasa sering di panggil kawan saya beli rokok sebatang + joinan bgtu katanya.

Rokok dikemas oleh kertas yang berbentuk kotak, dan di desain sedemikian rupa agar mudah di bawa kemana-mana. Bungkusnya pun dibuat yang menarik agar pembeli mau membelinya. Selain itu iklan rokok yang ada juga dibuat menarik dan tidak menunjukkan sedikitpun bahwa itu adalah iklan rokok.

Padahal, di dalam iklan rokok yang ada di media manapun, sudah menuliskan bahaya “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan”. Tetapi apalah daya tulisan itu. tulisan itu hanyalah sebagai hiasan bagi orang perokok . Para konsumen bahkan menghiraukan akibat yang ditimbulkannya meskipun sudah tau akan ada musibah dibalik itu. entah penyakit ataukah menipisnya uang dikantong kita. Dikatakan, pengilang stres karna kawan kawan mahasiswa saya di kampus bilang ke saya bahwa merokok dapat menghilangkan stress dan beban pikiran.

Banyak orang yang menjadikan stres sebagai alasan mereka merokok. Anggapan bahwa rokok menghilangkan stres memang telah beredar luas bukan di kalangan mahasiswa saja akan tetapi sudah beredar di masyarakat. Pada akhirnya, mereka lari memburu rokok untuk menghilangkan stres. Padahal, bukannya menghilangkan stres, dampak merokok justru akan menambah masalah. Tak sedikit orang yang menggunakan rokok untuk atasi stres.

Nikotin menciptakan rasa relaksasi secara langsung, sehingga perokok berkeyakinan kalau nikotin dapat mengurangi stres dan kecemasan. Padahal, hal tersebut hanya efek sementara dan seseorang akan terus menerus merokok agar mendapat efek tersebut.

Dari data yang sudah tersebar luas di dunia internet karena sudah banyak fakta yang mnyebutkan bahwa asap pembakaran batang rokok telah mengakibatkan sekitar 85% kanker paru-paru dan juga berhubungan dengan kanker mulut, faring, laring, aesofagus, lambung, pankreas, mulut, saluran kencing, ginjal, ureter, kandung kemih dan usus. Banyak sekali bukan musibah yang akan kita dapatkan? Dengan merokok kita sama saja membunuh secara perlahan-lahan diri kita sendiri. Karena didalam satu batang rokok mengandung sekitar 4000 racun yang akan masuk kedalam tubuh kita.

Tidak hanya merokok merugikan diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain yang menghirup asap dari perokok Justru perokok pasiflah yang akan mendapatkan dampak yang lebih buruk dari perokok aktif. Pada Tahun 2019 – 2020 lalu pemerintah resmi menetapkan harga rokok yang melambung tinggi dari data CNBC besaran tarif cukai hasil tembakau atau rokok naik rata-rata 12,5%. Kenaikan paling tinggi terjadi untuk tahun 2020. Tarif cukai hasil tembakau ditingkatkan sebesar 23% tahun 2020 setelah tidak ada kenaikan di tahun 2019. Kenaikan cukai rokok di Indonesia disebut dapat menurunkan bagi para perokok merokok.

Menurut laporan Bank Dunia, dengan kenaikan cukai rokok yang konsisten di dalam negeri keterjangkauan harga rokok turun 10,2% sepanjang 2011-2017. Lebih lanjut Bank Dunia menyebut bahwa pada 2013-2016 jumlah perokok di Indonesia turun dari 36,3% menjadi 32,8% waw angka yang fantastis bukann, akan tetapi masih saja orang yang pecandu berat tetap membelinya tidak peduli badai menerjang sekali pun.

Nah jadi perokok bukan lah menghilangkan stress malah jadi penambah masalah uang ibu habis buat beli rokok belum lagi masuk rumah sakit karena rokok Ingatlah bahwa dalam hidup pasti ada masalah, tetapi bagaimana Anda mengelolanya yang menjadi kunci dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.

Semoga bermanfaat 

 
Berita Terpopuler